Kunjungi Sungai Gelam, Abdullah Sani Disambut Bak Keluarga

Calon wakil gubernur Jambi nomor urut 3, Abdullah Sani saat silaturahmi bersama masyarakat Tangkit. Foto: Jambiseru.com
Calon wakil gubernur Jambi nomor urut 3, Abdullah Sani saat silaturahmi bersama masyarakat Tangkit.Foto: Jambiseru.com

Kunjungi Sungai Gelam, Abdullah Sani Disambut Bak Keluarga

Jambiseru.com – Calon wakil gubernur Jambi nomor urut 3, Abdullah Sani kembali melakukan safari politik di Kabupaten Muaro Jambi. Kali ini, cawagub yang mendampingi Al Haris ini bersilaturahmi di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca Juga : Kunjungan Tim Media ke Bangko, Umar : Wo Haris Orang Tua Kami

Bacaan Lainnya

Rupanya di daerah ini, Pak Dul (sapaan akrab Abdullah Sani) merupakan sosok yang tidak asing lagi. Kedatangannya pun disambut bak keluarga. Sebab memang Pak Dul kerap mengisi ceramah disana.

Warga di Tangkit pun kompak menyatakan dukungannya pada pasangan Haris-Sani. Karena bagi mereka Pak Dul sudah tidak asing lagi di mata warga Sungai Gelam dan pasangan Haris-Sani memiliki visi-misi jelas yang bakal membangun kecamatan Sungai Gelam.

“Kita sudah lama akrab dengan beliau ini, sudah lama sering berceramah di daerah sini. Untuk pilgub ini kita jelas akan mendukung beliau sepenuhnya,” kata Ardhan, tokoh masyarakat disana.

Menanggapi dukungan dari masyarakat menghadapi pilgub ini, Pak Dul menyatakan sangat berterimakasih. Ia pun meminta dukungan masyarakat dan memohon doa untuk kesuksesan pasangan Haris-Sani.

“Terima kasih saudara-saudara sekalian telah menganggap saya sebagai keluarga. Saya mohon doanya, semoga langkah kita ini dipermudah Allah,” kata Pak Dul.

Selain itu, mantan wakil walikota Jambi ini juga menyampaikan bahwa tujuan dari program dumisake adalah demi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi.

Baca Juga : Pemkab Merangin Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

“Program Haris-Sani melalui dumisake akan mencoba memberi solusi permasalahan masyarakat. Di berbagai bidang. Bukan hanya infrastruktur saja. Tetapi bagaimana sawit, karet dan hasil pertanian warga lainya bisa produksi maksimal dan terjual dengan harga yang layak,” kata Pak Dul. (Tra)

Pos terkait