Sumber Air Baku Tirta Merangin Keruh, Biaya Operasional Naik Hingga Tiga Kali Lipat

Direktur Perumda Tirta Merangin, Antoni Kurnia. Foto: Edo
Direktur Perumda Tirta Merangin, Antoni Kurnia. Foto: Edo

Jambiseru.com, Merangin — Empat sumber air baku Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Merangin mengalami kekeruhan tinggi. Sungai Batang Merangin, Sungai Batang Tantan, Sungai Batang Tabir, dan Sungai Batang Tembesi kini dipenuhi sedimentasi dan lumpur, sehingga mengganggu proses pengolahan air bersih.

Kondisi penampungan, saat pengurasan lumpur intake.
Kondisi penampungan, saat pengurasan lumpur intake.

Direktur Perumda Tirta Merangin, Antoni Kurnia, mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat biaya operasional meningkat drastis.

“Biaya operasional pengolahan air baku hingga layak konsumsi meningkat hingga tiga kali lipat,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Tak hanya biaya, waktu pengolahan air juga ikut terdampak. Jika sebelumnya proses pengolahan memakan waktu sekitar 15 jam, kini harus mencapai 18 jam demi memastikan kualitas air tetap layak konsumsi.

“Butuh waktu 18 jam untuk pengolahan air baku hingga layak konsumsi, sebelumnya waktu normal hanya 15 jam,” tambahnya.

Kekeruhan air juga mengakibatkan bak penampungan dan mesin pompa lebih cepat mengalami gangguan akibat endapan lumpur dan sedimentasi.

“Kita makin sering membersihkan bak penampungan dan mesin pompa yang sering tersumbat,” jelasnya.

Diketahui, keruhnya aliran sungai di Merangin ini turut berdampak pada destinasi wisata unggulan daerah, Geopark Merangin, yang selama ini menjadi kebanggaan kabupaten.(Edo)

Pos terkait