Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Tragedi Kanjuruhan Nyaris Terulang di Gresik

kerusuhan gresik
Kerusuhan di Gresik United (Foto: Antara)

GRESIK, Jambiseru.com – Publik sepak bola Indonesia mendapati luka lama kembali terbuka. Hal itu menyusul penembakan gas air mata pada pertandingan Liga 2 antara Gresik United melawan Deltras FC.

Tragedi Kanjuruhan masih membekas di ingatan. Lebih dari 350 nyawa melayang pada insiden memilukan yang terjadi pada 2022 lalu. Banyak yang berharap insiden serupa tak lagi terjadi.

Namun, insiden serupa nyaris terjadi. Gresik United tampil di hadapan para suporternya pada pekan ke-10 Grup 3 Liga 2 2023-2024 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Minggu (19/11/2023) sore WIB.

Bacaan Lainnya

Hanya saja, Gresik United harus menutup laga dengan kekalahan 1-2. Hasil tersebut memantik emosi penggemar tuan rumah, sehingga terjadi bentrokan antara suporter dengan aparat keamanan.

Beredar video di media sosial ketika para suporter Gresik United bentrok dengan aparat keamanan. Keributan tersebut bahkan hingga berujung tembakan gas air mata oleh petugas kepolisian.

Kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP. Mereka menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim kesayangannya. Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan.

Situasi kemudian makin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu. Untuk mengendalikan situasi, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Akibat kerusuhan tersebut, 10 orang anggota polisi dan tujuh orang suporter dilaporkan mengalami luka ringan. Beruntung, tidak ada korban jiwa pada insiden ini. (esa)

Pos terkait