DIEPPE, Jambiseru.com – Legenda Tim Nasional (Timnas) Prancis, Emmanuel Petit mengecam kebijakan FIFA menggelar Piala Dunia 2030 di enam negara. Menurut Petit, langkah itu tak masuk akal.
FIFA secara mengejutkan telah memutuskan untuk menggelar Piala Dunia 2030 di enam negara dan tiga benua (Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa). Enam negara itu adalah Argentina, Uruguay, Paraguay, Portugal, Spanyol, dan Maroko.
Pertandingan fase grup hingga final akan dibagi sedemikian rupa untuk digelar di enam negara itu pada Juni – Juli 2030 mendatang. FIFA mengklaim, pemilihan enam negara dari tiga benua itu merupakan perayaan 100 tahun gelaran turnamen Piala Dunia.
Keputusan ini kemudian banyak dikritik oleh berbagai pihak, termasuk Petit. Mantan gelandang bertahan Timnas Prancis itu mengatakan FIFA seakan tidak peduli dengan kondisi ekologi dan para suporter.
“Sekali lagi mereka (FIFA) kehilangan kesempatan bagus untuk bersinar dengan kecerdasan. Saya mendapat kesan bahwa mereka adalah entitas di atas dunia, yang menghabiskan waktunya melakukan apa yang dia inginkan tanpa peduli sama sekali tentang dunia yang dia tinggali saat ini. Ketika berita itu muncul di media, saya pikir itu benar-benar lelucon,” kata Petit dikutip dari Tuttomercatoweb, Sabtu (7/10/2023).
“Dengan serius? Mereka menekan kita dan hari ini mereka menuding kita jika kita tidak menghormati ekologi, jika kita tidak mengambil tindakan yang benar… Mari kita pikirkan sedikit tentang ekologi? Mari kita pikirkan sedikit tentang para penggemar? Mengikuti tim nasional sudah mengeluarkan banyak biaya,” sambungnya.
“Bagi saya itu tidak masuk akal. Ini bertentangan dengan arus dunia yang kita tinggali saat ini. Hal ini hanya memperkuat gambaran yang saya miliki tentang FIFA: ini adalah sebuah struktur yang hidup di surga pajak dan tidak dapat dicurigai, tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan di dunia, satu-satunya tujuan adalah untuk menggalang dana lebih banyak dan uang lebih,” tambah Petit.
Petit juga khawatir dengan para pemain serta logistik kelengkapan pertandingan yang harus dikirim berulang kali. Eks pemain Arsenal ini juga heran dengan para politisi yang bungkam terhadap keputusan kontroversial FIFA.
“Lalu bagaimana dengan para pemainnya? Perbedaan zona waktu, perjalanan, logistik. Saya sangat terkejut karena tidak ada politisi yang mengecam hal ini,” tutupnya. (esa)
Sumber : iNews.id