Dinilai Hambat Pendapatan, Garuda Keluhkan Penurunan TBA

Pesawat Garuda Indonesia. [Ist]
Pesawat Garuda Indonesia. [Ist]

JAMBISERU.COM – PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengeluh soal penurunan tarif batas atas (TBA) antara 12-16 persen. Pasalnya, dengan penurunan TBA itu pendapatan emiten berkode GIAA dinilai bisa terhambat.

BACA JUGAMahasiswi Ini Diperas Usai Disuruh Bugil Lewat Video Call

“Menurunkan batas atas 15 persen buat growth dari 20 juta dolar AS jadi terhambat karena basis harga yang tadinya Rp 1 juta tinggal Rp 850 ribu,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal di Kantor Garuda Pusat, Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (26/7/2019).

Bacaan Lainnya

Kementerian Perhubungan RI sebelumnya memutuskan menurunkan TBA. Hal itu diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Dalam aturan tersebut, TBA akan turun dalam rentang 12 persen sampai 16 persen.

Meski demikian, Fuad mengatakan pihaknya akan putar otak untuk menambal pendapatan perseroan. Salah satunya memaksimalkan rute-rute internasional yang tak efektif dengan mengganti titik keberangkatan.

“Fokus internasional perbaiki rute-rute yang mengalami kerigian. Denpasar-London engga terbang lagi. Kita terbang lewat Medan. Cukup signifikan mengurangi kerugian di rute internasional,” tutur dia.

Selain itu, tambah Fuad, maskapai juga melakukan negosiasi dengan leasing pesawat (lessor) untuk perpanjang sewa pesawat.

BACA JUGAMeski Efeknya Sudah Hilang, Ternyata Alkohol Tetap Bertahan dalam Tubuh!

“Terkait fuel kita sudah sangat aktif lakukan hedging (lindung nilai). Kita punya cukup banyak limit terhadap bank asing,” pungkas dia. (ndy)

Pos terkait