Wapres JK Pamit, Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan Menangis

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato terakhirnya di kantor Kementerian Luar Negeri, Jumat (18/10/2019). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato terakhirnya di kantor Kementerian Luar Negeri, Jumat (18/10/2019). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

JAMBISERU.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato terakhirnya di kantor Kementerian Luar Negeri, Jumat (18/10/2019).

BACA JUGAMoeldoko: Presiden Akan Cek Perkembangan Kasus Novel Baswedan ke Polri

Tak disangka, kata per kata yang disampaikan JK malah membuat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani berlinang air mata.

Bacaan Lainnya

Detik-detik jelang purna tugas, JK masih harus menjalani beberapa agenda, salah satunya adalah meresmikan lembaga dana kerja sama pembangunan internasional atau Indonesian Agency for International Development (AID) di Kantor Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Dalam pidatonya, JK menyelipkan kata-kata pamit setelah lima tahun bertugas menjadi wapres.

“Karena hari ini hari-hari terakhir kerja bagi saya,selama lima tahun jadi wakil presiden dan pidato saya ini pidato terakhir, ini terakhir betul, nanti sore akan makan-makan dengan presiden saja,” kata JK.

“Setelah pidato kurang lebih 5 tahun, kurang lebih 600 pidato, ini pidato ke 601,” sambungnya.

Retno dan Sri yang saat itu berada di samping JK tampak sibuk menyeka air matanya. Rasa haru tidak lagi dapat disembunyikan oleh keduanya.

Kemudian JK menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenlu yang telah bekerja sama dalam pemerintahan periode 2014-2019.

JK mengungkapkan Kemenlu Ri lah yang paling sering direpotkan olehnya ketika menjalani tugas ke luar negeri.

“Tentunya saya ingin menyampaikan terima kasih kepada jajaran yang selalu bekerja sama dan membantu selama lima tahun,” tuturnya.

BACA JUGAHeboh! Pramugari Cantik Beradegan Syur di Toilet, Videonya Tersebar

“Barangkali saya pejabat yang paling sering ke luar negeri, di samping menteri luar negeri tentu, yang paling merepotkan,” sambung JK. (ndy)

Pos terkait