Penduduk 6.000 Jiwa, Puskesmas Bunga Antoi Butuh Renovasi

Pustu Bunga Antoi
Pustu Bunga Antoi. Foto: Jambiseru.com

JAMBISERU.COM, Merangin – Meski berpenduduk cukup besar, yakni sekitar 6.000 jiwa, namun puskesmas pembantu (pustu) Desa Bunga Antoi kondisinya kurang layak. Dengan kamar pelayanan hanya satu, puskesmas ini kalah dengan dua klinik kesehatan swasta lain di tempat yang sama. Butuh renovasi besar.

Kepala Pustu Bunga Antoi, Basriudin, menjelaskan, dalam satu hari hanya ada sekitar 5 orang yang berobat di Pustu ini. Sementara di klinik swasta malah cukup banyak.

Kepala Pustu Bunga Antoi, Basriudin
Kepala Pustu Bunga Antoi, Basriudin. Foto: Jambiseru.com

“Sebagai tempat pelayanan publik, mestinya sarana dan prasarana kita cukup layaklah untuk dikunjungi warga,” ungkap Basriudin, Jumat (9/8/2019).

Bacaan Lainnya

Selain itu, hingga saat ini Pustu Bunga Antoi kekurangan dana sarana dan prasarana pendukung. Sehingga operasionalnya tak selancar yang diharapkan.

“Kalau pengajuan sudah sering kami lakukan. Tapi belum ada perkembangan,” tambahnya.

Sedang Kepala Desa (Kades) Bungai Antoi, Sumardi, membenarkan bahwa pengajuan untuk pengembangan Pustu setempat sudah dilakukan beberapa kali. Baik di Musrenbang maupun rapat-rapat koordinasi yang lain.

“Tapi belum ada perkembangan sampai saat ini. Kita berharap Pustu ini bisa jadi Pustu Plus, soalnya warga kita banyak, sampai 6.000 jiwa,” jabar Kades.

Untuk diketahui, jika dikembangkan menjadi Pustu Plus, Pustu Bunga Antoi cukup layak. Tanah tempat puskesmas itu berdiri berpanjang 85 meter per segi x lebar 85 meter per segi. Sehingga jika dilakukan pembangunan atau renovasi besar, tanah di sana masih memadai.

Basriudin di Depan Pustu Bunga Antoi
Basriudin di Depan Pustu Bunga Antoi. Foto: Jambiseru.com

Bendil, warga setempat mendukung jika Pustu di desanya itu direnovasi. Menurutnya, sudah lama warga merindukan dukungan pelayanan kesehatan memadai dari pemerintah.

“Semoga diperjuangkan, supaya masyarakat sini bisa berobat dengan nyaman dan murah di puskesmas yang memadai,” tutup Bendil. (dap)

Pos terkait