Shaking Tokyo 2008 Movie Review

Shaking tokyo 2008
Shaking tokyo 2008. (Ist)

Jambi Seru – Shaking Tokyo merupakan suatu film pendek bertempo 35 menit yang menggambarkan mengenai seseorang Hikimori( Hikimori, sebutan dalam bahasa Jepang buat seorang yang menjauhkan diri dari kehidupan sosial serta memencilkan diri dari kehidupan luar) di Tokyo sepanjang lebih dari 10 tahun.

Film yang ialah salah satu dari 3 film pendek yang dijadikan satu dalam film Tokyo!( 2008) ini merupakan salah satu film buatan sutradara Bong Jon- Hoo, seseorang sutradara yang diketahui dengan film- filmnya semacam The Host( 2006), Mother( 2009), serta film terbarunya ialah Snowpiercer( 2013) yang diperankan Chris Evans, Tilda Swinton, Jamie Bell, Ed Harris.

Aku amat menikmati film ini sebab film ini merupakan film yang bebas namun memiliki catatan yang amat berarti. Pengumpulan gambar- gambar film ini dicoba dengan amat bagus alhasil membagikan cerminan dalam rumah dengan cara global. Pengumpulan lukisan yang bagus itu pula dibantu oleh penyuntingan film yang amat bagus. Ada sebagian segmen yang seakan adegan- adegan itu dijadikan satu, semacam metode yang dicoba Alejandro Gonzalez Inarritu buat memadukan sebagian segmen jadi satu dalam Birdman 2014.

Bacaan Lainnya

Pemirsa pula menggemari gimana Bong Jon- Hoo bisa membagikan cerminan dari ujung penglihatan seseorang kepribadian mengenai perihal yang ia tidak gemari atau yang tidak ia tahu dengan pengumpulan lukisan, penyuntingan, serta campuran sound yang cocok, perihal itu bisa diamati dalam sesuatu segmen yang menampilkan cerminan seseorang Hikimori mengenai bumi luar yang belum sempat ia jumpai sepanjang lebih dari 10 tahun.

Setting ruangan dalam film Shaking Tokyo ini amat bagus, film ini bisa melukiskan rumah kepribadian dalam film itu dengan cara totalitas sekalian membagikan cerminan gimana rumah- rumah yang terletak di Tokyo.

Perihal yang dinilai dalam film ini merupakan gimana sutradara bisa melukiskan gimana sesuatu rumah yang tidap sempat diurus bagian luarnya nampak, serta pula gimana sutradara bisa meluangkan sebagian jalur besar di Tokyo buat sesuatu segmen meski film yang terbuat tidaklah sesuatu film yang besar.

Meski lama film ini cuma dekat 35 menit, film ini bisa mengantarkan catatan atau angka akhlak pada pemirsa dengat amat bagus dengan cara tersirat. Catatan yang aku miliki dari film ini merupakan bila kita tidak berniat serta buat melaksanakan sesuatu pergantian atau melaksanakan sesuatu aksi, kita tidak hendak sempat melaksanakannya serta kemauan buat melaksanakan pergantian itu cuma hendak terdapat di dalam benak kita.

Pos terkait