Perang Ukraina : 300 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Bom

Perang Ukraina : 300 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Bom
Foto Istimewa.

Jambi Seru – Perang Ukraina dan Rusia terus memakan korban warga sipil. Terbaru, 300 warga sipil meninggal akibat serangan bom yang terjadi di Teater Mariupol Ukraina. Menurut pemerintah setempat, gedung tersebut merupakan tempat pengungsian warga sipil.

Pemerintah Ukraina juga menuduh Rusia mengebom gedung tersebut. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia membantahnya. Peristiwa memilukan itu terjadi pada 16 Maret 2022 lalu di tengah kecamuk perang antara Ukraina dan Rusia.

Setelah peristiwa itu, Rusia dengan tegas membantah menyerang gedung teater tersebut. Berdasarkan kantor berita Rusia RIA, pasukan Rusia tidak melakukan serangan udara ke lokasi yang jadi tempat berlindung warga sipil.

Bacaan Lainnya

Sebuah video seorang perempuan saksi mata di gedung teater kemudian viral di media sosial. Ia mengatakan kalau sebenarnya pasukan Ukraina sendiri yang meledakkan gedung tersebut.

Sementara itu, Dewan Kota Mariupol berkukuh menuding Rusia. Ia mengatakan bahwa serangan udara berkekuatan besar oleh Rusia menghantam gedung Teater Drama tempat ratusan orang berlindung di kota yang dikepung.

Ia mengatakan kemungkinan sekitar 300 warga sipil tewas dalam peristiwa memilukan itu. Sampai sekarang Ukraina masih belum bisa memastikan berapa jumlah orang tewas di sana.

Pemerintah Ukraina sebelumnya mengatakan tidak mungkin mengatakan berapa banyak yang tewas karena Mariupol berada dalam kekacauan dan di bawah pengeboman yang hampir konstan dari pasukan Rusia yang mengepung.

Rusia telah membantah mengebom gedung teater itu. Kremlin, kantor presiden Rusia, mengatakan pasukan Rusia tidak menargetkan warga sipil setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

“Dari para saksi diperoleh informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di gedung Teater Drama Mariupol akibat pengeboman oleh pesawat Rusia,” kata dewan kota Mariupol dalam sebuah pernyataan, Jumat (27/03/2022).

“Hingga saat-saat terakhir, orang tidak ingin memercayai kengerian ini. Tapi kata-kata orang-orang yang berada di dalam gedung itu pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya.”

Pos terkait