Lapas Kuala Tungkal Raih Juara II Lomba Inovasi Ketahanan Pangan Tingkat Kanwil Jambi

screenshot 20251024 155907 onedrive
Piagam Penghargaan yang Berikan Kepada Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal, yang Berhasil Meraih Juara II dalam Ajang Lomba Lapas Kuala Tungkal Raih Juara II Lomba Inovasi Ketahanan Pangan Tingkat Kanwil Jambi, Jum'at (24/10/2025).

Jambiseru.com, Tanjabbar – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kuala Tungkal, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Prestasi tersebut ialah, dalam ajang Lomba Inovasi Sentra Ketahanan Pangan.

Dalam ajang Lomba tersebut, Lapas Kuala Tungkal berhasil meraih Juara II yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jambi, Jumat (24/10/2025) pagi.

Penilaian lomba dilakukan melalui video dokumentasi kegiatan yang dikirimkan oleh masing-masing peserta, kemudian dinilai langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jambi bersama tiga juri tamu dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, dan UIN STS Jambi.

“Prestasi ini bukan semata soal juara, tapi tentang bagaimana warga binaan mampu menunjukkan bahwa pembinaan yang tepat bisa melahirkan produktivitas dan kemandirian,” ujar Kalapas, Iwan Darmawan.

Dikatakan Kalapas, keberhasilan ini tak lepas dari komitmen Lapas Kuala Tungkal dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan mengubah lahan seluas 1,1 hektar menjadi kawasan produktif, Lapas ini mengintegrasikan sektor peternakan dan perkebunan dalam satu sistem yang berkelanjutan.

“Dibidang peternakan, warga binaan membudidayakan 250 ekor ayam kampung, 60 ekor bebek, 12.000 ekor ikan patin, 1.000 ekor ikan nila, 250 ekor ikan gurami, serta 8 ekor sapi,” ujar Kalapas.

“Hasilnyapun cukup mengesankan, sebanyak 779 kilogram ikan patin berhasil dipanen, disusul dengan 1746 butir telur ayam kampung dan 1113 butir telur bebek. Semua menjadi bukti nyata dari kerja keras dan ketekunan para warga binaan,” tambah Kalapas.

Sementara itu, kata Kalapas, dari sektor perkebunan juga menunjukkan hasil positif. Seperti tanaman tebu, pisang, dan terong tumbuh subur di lahan yang dikelola dengan semangat kemandirian.

“Dari kebun terong saja, telah dipanen 450 kilogram hasil segar. Pisang yang dipetik diolah menjadi keripik dan dijual di galeri warga binaan, sedangkan tebu disalurkan kepada pelaku UMKM sebagai bahan baku usaha,” jelas Kalapas.

“Selain itu, untuk menunjang keberlanjutan, Lapas Kuala Tungkal juga memproduksi pakan ikan dan pupuk kompos secara mandiri. Inilah potret pembinaan yang produktif dan berdampak. Lapas bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga ladang harapan, tempat di mana keterampilan, kerja keras, dan semangat hidup tumbuh bersama,” pungkas Kalapas. (Put)

Pos terkait