Lagi, Seorang Perawat Meninggal Karena Corona

Ilustrasi dokter dan stetoskop. (Shuttterstock)
Ilustrasi dokter dan stetoskop. (Shuttterstock)

Lagi, Seorang Perawat Meninggal Karena Corona

Jambiseru.com – Seorang perawat di RS Ibnu Sina Pekanbaru yang bertugas merawat pasien covid-19 meninggal dunia karena Corona ditengah tugasnya sebagai pahlawan kemanusiaan.

Baca Juga : Korban Penembakan di Papua Meninggal

Bacaan Lainnya

Dia adalah Sisca Febrianti, yang sejak April lalu bertugas menangani pasien Covid-19 di ruangan isolasi RS Ibnu Sina.

“Kita amat berduka dan merasa kehilangan, Almarhum perawat yang loyal dan berdedikasi tinggi. Enam bulan bertugas di ruang isolasi, almarhum tidak pernah mengeluh dan tidak pernah minta pindah area kerja,” kata Jubir Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi, Rabu (7/10/20).

Namun ketangguhan dan semangat kerjanya mulai terganggu sejak 8 hari ini. Sisca terpapar virus mematikan tersebut hingga hari ini menghembuskan nafas terakhir di RS Ibnu Sina.

Sisca merupakan tenaga kesehatan pertama yang meninggal setelah berjuang menangani pasien Covid hingga terpapar langsung kepada dirinya.

“Sebelum meninggal, almarhum sempat dipindahkan ke ICU selama 6 hari lalu harus memakai ventilator. Namun tubuh Sisca tak mampu menahan dahsyatnya serangan virus hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Ini sudah takdir almarhum wafat sebagai pahlawan kemanusiaan,,” ungkap Yovi.

Yang lebih menyedihkan, almarhum Sisca adalah seorang pejuang bagi keluarganya, karena sudah ditinggal ayahnya. “Almarhum menafkahi dua adiknya karena sang ayah telah tiada,” ujar dr.Indra Yovi, jubir Covid Riau.

“Kami, tenaga kesehatan yang langsung berhadapan dengan pasien Covid di ruangan isolasi sangat terpukul dan merasa kehilangan,” ujar Yovi sedih.

Sisca, di mata rekan kerja adalah pahlawan kemanusiaan yang jasanya patut dikenang. Dalam usia muda, 31 tahun, dan ditengah tugas mulia merawat pasien covid, ia berpulang. Tubuhnya tak mampu bertahan dari serangan corona virus, setelah 8 hari terpapar.

Baca Juga : Demo Anarkis di Lampung, Polisi Bantah Ada Korban

“Kami akan selalu mengenangnya. Kami akan terus melanjutkan cit-cita mulianya, menyembuhkan mereka yang sakit akibat virus ini. Selamat jalan pahlawan kemanusiaan, doa kami mengiringi kepergianmu,” ujar Yovi dengan mata basah kepada wartawan. (*)

Pos terkait