Antropolog Asing Teliti Kuntilanak dan Tuyul di Indonesia, Ini Hasilnya

komunitas-fotografi-hantu-indonesia
Komunitas Fotografi Hantu Indonesia. (Instagram/@official.fhi)

JAKARTA, Jambiseru.com – Seorang antropolog asing teliti kuntilanak dan tuyul di Indonesia. Keberadaan dua makhluk halus yang cukup terkenal itu menarik perhatian Timo Duile, seorang peneliti dari Universitas Bonn, Jerman.

Sesuai bidangnya, Timo Duile mengembangkan penelitiannya pada dua makhluk halus tersebut berdasarkan perspektif antropologis. Penelitian terebut kemudian dituangkannya dalam jurnal yang ditulisnya.

Antropolog asal Jerman itu tertarik meneliti kuntilanak dan tuyul, lantaran dirinya pernah tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat pada tahun 2014 lalu. Bersamaan dengan itu, ia juga tengah melakukan penelitian terkait konsep alam dan wawasan masyarakat serta aktivis Dayak.

Jurnal milik Timo tersebut berjudul “Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia: dan diterbitkan pada tahun 2020. Bahkan, penelitian menarik ini sudah dipublikasi dalam JSTOR, sebuah perpustakaan digital terkemuka yang sudah menerbitkan puluhan juta artikel dan jurnal penelitian.

Dalam jurnal tersebut, Timo memberikan pengantar bahwa kuntilanak adalah ‘ikon budaya’ terkenal di negara-negara di Asia Tenggara. Sosok tersebut menjadi tokoh utama dari beragam film horor dan novel.

Timo juga menyebut bahwa Kota Pontianak didirikan untuk mengusir keberadaan kuntilanak yang berdiam di pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Narasi kuntilanak yang kuat di Asia Tenggara, menurut Timo, juga menggambarkan modernisasi dalam rumpun atau budaya Melayu.

Selain kuntilanak, sosok hantu yang juga menjadi objek dalam sebuah penelitian adalah tuyul. Melalui buku bertajuk Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa, Clifford Geertz yang merupakan peneliti dan antropolog Amerika Serikat (AS) melakukan kajian mengenai hal tersebut.

Berbagai sumber menyebut bahwa Geertz sendiri tidak menekankan apakah tuyul adalah nyata atau hanya rekaan. Ia lebih mendetailkan adanya tiga jenis makhluk halus utama berdasarkan kepercayaan yang didengarnya. Ketiga makhluk halus tersebut yaitu tuyul, lelembut, dan memedi.

Definisi yang dijelaskan Geertz tentang tuyul adalah makhluk halus berupa anak-anak, tidak mengganggu dan tidak menakuti orang. Tuyul bahkan sangat disenangi karena bisa membantu manusia mendapatkan banyak harta alias cepat menjadi kaya.

Sementara itu, beberapa narasumber yang ditemui Geertz mengungkapkan bahwa seseorang yang ingin mempekerjakan atau bekerja sama dengan tuyul harus melewati beberapa ritual, seperti semedi dan berpuasa. (tra)

Sumber : iNews.id

Pos terkait