Penjagaan di MK Disebut Lebay, BPN: Kawat Berduri, Atau Mau Jualan Kawat?

Gedung Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Yasir)
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Yasir)

JAMBISERU.COM – Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan mengkritik alat pengamanan yang digunakan aparat keamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGAJokowi Unggul di Pilpres 2019, Presiden Argentina Ucapkan Selamat

Saking tebalnya barikade kawat berduri yang digunakan aparat keamanan, Ferry sampai bingung apakah aparat keamanan ingin menjalankan tugas atau hanya berjualan.

Bacaan Lainnya

Ferry mengungkapkan rasa herannya melihat sikap aparat keamanan yang justru terlihat takut dengan masyarakat yang menggelar aksi massa di sekitar Gedung MK. Salah satu yang disorotinya ialah kawat berduri yang digunakan aparat keamanan untuk memblokade jalan depan Gedung MK.

“Saya lihat kawatnya makin tebal. Saya bilang ini lama-lama pagar kawat barikade atau jualan kawat? Kok tebal banget. Berlebihan lah,” ungkap Ferry saat ditemui Prabowo – Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

Ferry kemudian membandingkan saat sidang putusan sengketa Pemilihan Presiden 2014 silam. Saat itu masyarakat bisa masuk hingga ke depan Gedung MK untuk menanti putusan diumumkan oleh Majelis Hakim MK.

Dia pun meminta kepada aparat keamanan untuk tidak terlalu berlebihan kala menjaga jalannya sidang putusan sengketa Pilpres 2019. Ia meyakini kalau masyarakat yang melakukan aksi tersebut tidak memiliki tujuan untuk merusak fasilitas umum atau membuat kericuhan.

BACA JUGA : Jelang Putusan PHPU, Masyarakat Diminta Tak Terpancing Provokasi dan Hoaks

“Kesannya kaya mau ada apa gitu. Jadi, saya kira sudah lah kan polisi mengayomi, masyarakat itu tentu tidak punya kehendak merusak, biarkan lah mereka punya ruang untuk mendengarkan,” tandasnya. (ndy)

Pos terkait