Perbandingan Biaya Perawatan Mobil Listrik vs. Mobil Bensin: Mana yang Lebih Hemat?

Perbandingan Biaya Perawatan Mobil Listrik vs. Mobil Bensin
Perbandingan Biaya Perawatan Mobil Listrik vs. Mobil Bensin.Foto: AI/Jambiseru.com

Jambiseru.com – Saat ini, mobil listrik semakin populer, tidak hanya karena ramah lingkungan, tetapi juga karena biaya operasionalnya yang dianggap lebih murah. Namun, benarkah mobil listrik selalu lebih hemat dari segi perawatan dibandingkan mobil bensin? Mari kita bedah perbandingannya secara mendalam.

1. Komponen yang Dihilangkan: Keunggulan Utama Mobil Listrik
Mobil bensin memiliki ratusan komponen bergerak yang membutuhkan perawatan rutin, seperti:

Oli mesin: Perlu diganti secara berkala.

Bacaan Lainnya

Busi, filter oli, filter udara: Harus diganti sesuai jadwal.

Sistem knalpot: Berpotensi korosi dan butuh perbaikan.

Radiator dan pendingin: Memerlukan pemeriksaan dan pengisian ulang cairan.

Sebaliknya, mobil listrik tidak memiliki semua komponen tersebut. Ini secara drastis mengurangi daftar pekerjaan servis rutin. Tidak ada ganti oli, tidak ada busi, dan tidak ada filter yang harus diganti.

2. Servis Rutin: Lebih Sederhana pada Mobil Listrik
Untuk mobil bensin, servis rutin biasanya meliputi penggantian oli, filter, pemeriksaan sistem pendingin, dan tune-up. Biayanya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per tahun, tergantung merek dan model mobil.

Servis rutin pada mobil listrik lebih fokus pada:

Pemeriksaan ban: Rotasi dan tekanan.

Pengecekan sistem pengereman: Karena mobil listrik menggunakan pengereman regeneratif, kampas rem cenderung lebih awet.

Pemeriksaan cairan: Misalnya, cairan wiper dan pendingin baterai.

Pembaruan perangkat lunak: Untuk optimasi kinerja.

Biaya servis rutin ini umumnya lebih terjangkau dibandingkan mobil bensin karena minimnya komponen yang diganti.

3. Risiko Biaya Tersembunyi: Penggantian Baterai
Meskipun biaya servis harian mobil listrik lebih rendah, ada satu komponen vital yang harganya sangat mahal: baterai. Baterai mobil listrik memiliki masa pakai (sekitar 8-10 tahun) dan biaya penggantiannya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, bahkan lebih dari separuh harga mobil itu sendiri.

Meskipun banyak produsen menawarkan garansi baterai jangka panjang (biasanya 8 tahun atau 160.000 km), ini adalah risiko finansial jangka panjang yang harus dipertimbangkan.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Hemat?
Secara keseluruhan, biaya perawatan harian dan tahunan mobil listrik jauh lebih rendah daripada mobil bensin. Namun, Anda harus menyisihkan dana untuk potensi penggantian baterai di masa depan. Jika Anda berencana menggunakan mobil dalam jangka panjang (lebih dari 10 tahun), biaya ini bisa jadi penentu.

Untuk penggunaan jangka pendek hingga menengah (5-7 tahun), mobil listrik menawarkan penghematan signifikan pada biaya perawatan. Namun, untuk penggunaan jangka panjang, Anda harus memperhitungkan masa pakai baterai yang akan memengaruhi nilai jual kembali kendaraan Anda. (doo)

Pos terkait