Jambiseru.com – Emas (Aurum/Au) adalah logam mulia yang memiliki sejarah panjang dan kompleks, jauh melampaui perannya sebagai aset investasi modern. Sepanjang milenium, emas telah bertransformasi dari simbol kekayaan dewa-dewa menjadi pilar sistem moneter global, dan kini, menjadi komponen vital dalam teknologi sehari-hari kita.
1. Sejarah Singkat Emas: Dari Simbol Dewa hingga Standar Moneter
Perjalanan emas sebagai komoditas berharga dimulai ribuan tahun lalu.
Emas di Era Kuno
Jejak terawal emas tercatat di Mesir Kuno sekitar 3.000 SM. Di sana, emas tidak hanya digunakan sebagai perhiasan, tetapi juga dianggap sebagai “daging para dewa,” yang menunjukkan nilai spiritual dan keagungannya. Firaun dan pendeta kuil menggunakannya secara ekstensif dalam artefak dan hiasan makam.
Peradaban pertama yang menjadikan emas sebagai alat tukar yang diakui secara luas adalah Kerajaan Lydia (sekarang Turki) sekitar abad ke-6 SM. Raja Croesus di Lydia mencetak koin emas pertama yang diakui secara resmi, menggantikan sistem barter.
Runtuhnya Standar Emas
Pada abad ke-19, sebagian besar negara maju mengadopsi sistem Standar Emas (Gold Standard), di mana nilai mata uang kertas suatu negara (seperti Dolar AS atau Pound Sterling) ditetapkan berdasarkan jumlah emas yang dimiliki bank sentral. Sistem ini memberikan stabilitas, tetapi runtuh pada abad ke-20 karena tekanan biaya perang dunia dan kebutuhan ekonomi yang tidak dapat diimbangi dengan cadangan emas fisik.
Sistem moneter internasional beralih ke sistem nilai tukar mengambang pada tahun 1971, ketika Presiden AS Richard Nixon secara resmi mengakhiri konvertibilitas Dolar AS ke emas (membubarkan Sistem Bretton Woods). Sejak saat itulah, harga emas diperdagangkan secara bebas di pasar dunia, dan perannya bergeser menjadi **aset *safe haven* modern.
2. Peran Emas di Industri Modern: Kecanggihan dalam Wujud Logam
Meskipun terkenal sebagai investasi, sekitar 10-15% permintaan emas global berasal dari sektor non-investasi, terutama industri dan kedokteran.
* Elektronik: Emas adalah konduktor listrik dan panas yang sangat baik dan tahan korosi. Karena sifat-sifat ini, emas digunakan dalam jumlah kecil namun krusial di setiap chip komputer, smartphone, dan konektor sirkuit untuk memastikan transfer data yang cepat dan andal.
* Kedokteran Gigi dan Kesehatan: Emas digunakan dalam tambalan, mahkota, dan gigi palsu karena sifatnya yang non-reaktif, artinya tidak akan berkarat atau menimbulkan iritasi di mulut. Emas nano juga sedang diteliti untuk digunakan dalam pengobatan kanker.
* Aeroangkasa: Emas digunakan pada visor helm astronot dan komponen satelit sebagai pelindung radiasi dan untuk memantulkan sinar infra-merah, membantu melindungi peralatan sensitif dari panas matahari.
3. Kekuatan Emas di Mata Bank Sentral 2025
Di era modern, bank sentral tetap menjadi pemain utama yang menentukan dinamika harga emas.
Pada tahun 2025, bank-bank sentral dunia—terutama di negara-negara berkembang—terus gencar memborong emas dalam jumlah signifikan. Mereka melakukan ini sebagai strategi diversifikasi cadangan devisa, mengurangi ketergantungan pada mata uang tunggal seperti Dolar AS di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran inflasi.
Permintaan besar dari sektor resmi ini telah memberikan dorongan fundamental yang kuat dan berkelanjutan terhadap harga emas, membantu mempertahankan posisinya sebagai aset lindung nilai terbaik yang selalu dicari saat dunia dilanda ketidakpastian.
Singkatnya, daya pikat emas terletak pada sifatnya yang langka, tidak dapat dihancurkan, dan universalitasnya sebagai penyimpan nilai—karakteristik yang telah dipertahankan selama lima milenium. Emas bukan sekadar investasi, ia adalah penanda sejarah peradaban dan komponen tak terpisahkan dari masa depan teknologi kita.