Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal ku tahu kau t’lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu, tapi aku tak mau (pantaskah ku)
Pantaskah aku (‘tuk menyimpan)
Untuk menyimpan (rasa cemburu)
Karena bukan aku yang milikimu
Sanggup sampai kapankah? Ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku?
(*)













