“Selama ini petani sawit aman – aman saja, kenapa saat ini kami ditindas. Katanya alasan Presiden mau menormalkan harga minyak goreng, namun sekarang harga minyak goreng tetap. Namun sawit petani makin tidak jelas,”tegas Abu.
“Saat ini kami seperti dirampok oleh pemerintah dan perusahaan dengan masif dan sistematis, karena dianggap perusahaan dan pemerintah tidak peduli dengan nasib petani,”tambah Abu.
Setelah berorasi, perwakilan diminta untuk hearing dengan Pemerintah Kabupaten Merangin yang diwakili Sekda Fajarman. (Edo)













