Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Baterai Kendaraan Konvensional

Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Baterai Kendaraan Konvensional
Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Baterai Kendaraan Konvensional.Foto: AI/Jambiseru.com

Jambiseru.comMobil listrik kini semakin populer. Selain ramah lingkungan, performanya juga tidak kalah dengan mobil bensin. Salah satu komponen terpenting dari mobil listrik adalah baterai. Baterai ini bukan sembarang baterai, lho! Ia memiliki teknologi dan cara kerja yang jauh berbeda dengan baterai mobil konvensional yang kita kenal.

Baterai Mobil Konvensional: Hanya untuk Starter
Pada mobil bensin atau diesel, baterai memiliki fungsi utama untuk menyuplai daya ke starter motor. Ketika kunci diputar, baterai 12V akan menyalakan mesin. Setelah mesin menyala, tugas baterai diambil alih oleh alternator. Alternator inilah yang akan terus mengisi daya baterai sambil menyuplai listrik ke semua perangkat elektronik di mobil, seperti lampu, AC, dan sistem audio.

Baterai konvensional umumnya adalah jenis Lead-Acid. Meskipun harganya terjangkau, jenis baterai ini tidak dirancang untuk menyimpan energi dalam jumlah besar atau digunakan secara terus-menerus.

Bacaan Lainnya

Baterai Mobil Listrik: Jantung Mobil yang Sebenarnya
Baterai mobil listrik jauh lebih kompleks dan canggih. Fungsinya bukan hanya untuk starter, melainkan sebagai sumber energi utama yang menggerakkan motor listrik. Baterai ini adalah “tangki bensin” pada mobil listrik.

Jenis Baterai: Mayoritas mobil listrik modern menggunakan baterai Lithium-ion. Teknologi ini memungkinkan baterai memiliki kepadatan energi yang tinggi, bobot yang ringan, dan umur pakai yang panjang.

Sistem Pendingin: Karena bekerja sangat keras untuk menyalurkan energi, baterai mobil listrik menghasilkan panas yang signifikan. Oleh karena itu, baterai ini dilengkapi dengan sistem pendingin canggih (bisa berupa cairan atau udara) untuk menjaga suhunya tetap optimal.

BMS (Battery Management System): Ini adalah “otak” dari baterai mobil listrik. BMS bertugas memantau kondisi setiap sel baterai, mengatur proses pengisian dan pengosongan, serta melindungi baterai dari kondisi ekstrem seperti kelebihan daya atau panas berlebih. Tanpa BMS, baterai bisa cepat rusak dan berbahaya.

Mengapa Baterai Mobil Listrik Jauh Lebih Mahal?
Harga baterai adalah salah satu alasan mengapa mobil listrik masih cenderung lebih mahal. Baterai Lithium-ion membutuhkan material langka seperti lithium dan kobalt, proses produksi yang rumit, serta teknologi yang canggih untuk memastikan keamanan dan efisiensi. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan skala produksi yang makin besar, harga baterai diprediksi akan terus menurun.

Kesimpulan:

Baterai mobil konvensional dan baterai mobil listrik adalah dua hal yang sangat berbeda. Baterai konvensional hanyalah komponen pendukung, sedangkan baterai mobil listrik adalah jantung yang menggerakkan seluruh sistem. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda lebih menghargai inovasi di balik kendaraan masa depan ini. (doo)

Pos terkait