Air Terjun Telun Berasap: Tak Terawat dan Tak Rekomended

Air Terjun Telun Berasap
Obyek wisata air terjun telun berasap.Foto: Jambiseru.com

Jambi Seru – Journey ke Air Terjun Telun Berasap di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, tak rekomended bagi yang sedang berwisata di Gunung Kerinci dan mencari air terjun terdekat.

Bahkan, obyek wisata satu ini tak terawat dan terkesan seram. Malah mengancam jiwa pengunjung. Kenapa? Baca artikel ini sampai habis.

Baca juga di Jambiseru.com – Jambi Seru :
Mobil Fortuner Plat BH 1386 SF Kecelakaan Hari ini di Merangin

Bacaan Lainnya

Terletak di ujung barat Provinsi Jambi, Air Terjun Telun Berasap menawarkan pesona air terjun yang khas dengan suara debur dan dingin segar yang menenangkan.

Berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Air Terjun Telun Berasap ini sangat eksotis. Diselimuti hutan hujan lebat, air terjun ini penuh misteri.

Pertama masuk ke kawasan obyek wisata Air Terjun Telun Berasap Kerinci, Anda akan dimintai tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Batas waktu kunjungan dari pagi hingga sore hari.

Setiba di pelataran parkir, Anda disambut suara debur air terjun dan suhu dingin. Tak ada sambutan khusus. Pantauan Jambi Seru, Sabtu (15/1/2022) siang 14.00 WIB, hanya sedikit pengunjung kawasan ini.

Bahkan tak ada plang rute jalan. Tak ada guide, tak ada pula peringatan-peringatan. Padahal, rute jalan dari parkiran sampai ke titik terbawah air terjun ini, sangat curam dan berbahaya.

Memasuki rute menuju air terjun ini, terlihat mushola yang tak terawat, berlumut dan cat yang mengelupas. Di sebelahnya ada toilet, juga terkesan tak terawat. Cuma agak bersih lah.

Rute terus menurun. Anak tangga pertama. Lantainya berlumut, keramik mengelupas, sangat curam. Pagar tangga juga terlihat jorok. Cat mengelupas. Sebagian malah ada yang sudah patah.

Di bawah, terlihat jurang yang curam. Pengunjung harus meniti tangga ini dari atas hingga ke bawah. Ada perhentian bagi yang kelelahan. Tapi tak ada petugas khusus atau tim medis jika tiba-tiba pengunjung pingsan.

Menuruni anak tangga demi anak tangga, memicu adrenalin dan menuntut kekuatan di lutut. Semakin ke bawah, semakin ngilu terasa di lutut.

Sampai akhirnya di spot terakhir. Titik ini berbentuk pondok menjorok ke air terjun.

Ya, menyaksikan jatuhnya air di Telun Berasap ini, cukup mengobati kelelahan. Ternyata cukup banyak pengunjung yang berfoto di spot terakhir ini.

Lagi-lagi, pondok ini terkesan tak terawat. Alih-alih mencari keindahan, pengunjung malah disuguhi ketakutan.

Selama di sini, sama sekali tak ada petugas khusus yang menjaga dan memastikan keamanan pengunjung.

Setelah puas memotret, tim mendaki tangga. Benar-benar melelahkan! Terbayang jika pengunjung berusia 70 tahun ke atas atau yang punya riwayat penyakit jantung, bisa langsung almarhum akibat meniti tangga yang sangat curam ini.

Celakanya lagi, dari gerbang muka, tak ada peringatan sedikitpun tentang aspek kesehatan pengunjung. Bebas saja. Mau penyakit jantung, anak-anak, tua renta, silakan. Resiko tanggung sendiri. Benar-benar gawat!

Karena itu, penilaian saat ini atas obyek wisata Air Terjun Telun Berasap, Kayo Aro, Kerinci-Jambi ini, tak terawat dan tak rekomended. Semoga pihak pengelola bisa memperbaiki.(*)

Pos terkait