AS Akhirnya Mengaku, Ada 11 Tentara Amerika Jadi Korban Rudal Iran

Ilustrasi tentara Amerika Serikat saat ditugaskan dalam misi di Irak. (AFP)
Ilustrasi tentara Amerika Serikat saat ditugaskan dalam misi di Irak. (AFP)

AS Akhirnya Mengaku, Ada 11 Tentara Amerika Jadi Korban Rudal Iran

JAMBISERU.COM – Amerika Serikat sedang merawat 11 tentaranya karena memperlihatkan tanda-tanda gegar otak setelah Iran melancarkan serangan rudal ke sebuah pangkalan Irak yang ditempati pasukan AS, kata militer AS, Kamis.

BACA JUGASiswi MTS Sridadi Tewas, Sopir Mobil Durian Kabur Usai Hantam Rumah…

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, AS mengatakan tidak ada anggota militernya yang terluka dalam serangan itu.

Baca Juga : 10 Negara Termasuk China Ditetapkan Amerika Sebagai Pelanggar Kebebasan Beragama

Tembakan rudal itu merupakan balasan Iran atas serangan pesawat nirawak AS di Baghdad pada 3 Januari, yang menewaskan Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran.

Baca Juga : Sejarah Baru, Harris Jadi Presiden Perempuan Pertama Amerika

Presiden Donald Trump dan militer AS sebelumnya mengatakan tidak ada korban dalam serangan di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat itu dan di sebuah pangkalan lainnya di wilayah Kurdi utara.

Baca Juga : US Election Result, Joe Biden atau Donald Trump?

“Walaupun tidak ada personel AS yang meninggal dalam serangan Iran pada 8 Januari ke pangkalan udara Al Asad, beberapa personel sedang dirawat karena memperlihatkan gejala gegar otak akibat ledakan dan mereka sedang diperiksa,” kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, dalam pernyataan, dilansir dari laman Suara.com (media partner Jambiseru.com).

Sebagai langkah pencegahan, beberapa tentara dibawa ke fasilitas AS di Jerman dan Kuwait untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, tambahnya.

“Kalau dianggap sudah bisa menjalankan tugas, para personel diperkirakan akan kembali ke Irak.”

BACA JUGABreaking News! Ditabrak Mobil Durian, 1 Pelajar di Batanghari Tewas

Personel AS yang berada di pangkalan di daerah gurun Irak, Anbar, berjumlah sekitar 1.500 orang. (ndy)

Pos terkait