Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS Diklaim Tewaskan 80 Tentara

Gambar rudal Iran menghujani pangkalan militer AS di Irak diambil dari video Garda Revolusi pada 8 Januari 2020. (Foto: HO / IRIB / AFP)
Gambar rudal Iran menghujani pangkalan militer AS di Irak diambil dari video Garda Revolusi pada 8 Januari 2020. (Foto: HO / IRIB / AFP)

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS Diklaim Tewaskan 80 Tentara

JAMBISERU.COM – Iran mengklaim setidaknya 80 tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangan rudal balistik yang diluncurkan pasukannya ke pangkalan militer AS Ayn al-Assad di Irak.

BACA JUGAPanas soal Natuna, China: RI Bakal Mengingat Stabilitas Kawasan

Bacaan Lainnya

Mengutip sumber Korps Pengawal Revolusi, televisi pemerintah Iran mengklaim sejumlah rudal yang menghantam target-target sensitif dan vital menewaskan setidaknya 80 tentara AS.

Selain itu, laporan tersebut juga mengungkapkan banyak drone, helikopter dan peralatan militer di pangkalan AS itu rusak parah.

TV pemerintah Iran juga melaporkan bahwa pasukan Iran telah membidik 104 titik AS di kawasan itu dan jika Washington mengambil langkah baru, maka target AS itu akan diserang.

Di sisi lain, saluran TV milik pemerintah Iran yang melakukan siaran berita dalam bahasa Inggris Press TV mengungkapkan pihaknya belum dapat mengkonfirmasi kebenaran laporan tentang 80 tentara AS tewas dalam serangan Iran ke Irak.

Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pada Rabu telah menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, fasilitas yang dioperasikan bersama pasukan AS dan Irak, dengan “puluhan rudal”, dilansir dari laman Suara.com (media partner Jambiseru.com).

Kantor berita Iran Fars menyebut tembakan rudal di pangkalan udara Ain al-Asad sebagai “aksi balas dendam”

Pentagon mengkonfirmasi serangan terjadi sekitar pukul 5.30 malam waktu AS pada Selasa, dengan lebih dari selusin rudal balistik untuk melawan militer AS dan pasukan koalisi di Irak.

Militer AS mengkonfirmasi enam rudal telah berdampak pada basis AS di Irak.

Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan: “Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya.”

Qasem Soleimani, kepala pasukan elite Pasukan Penjaga Revolusi Iran Quds, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di luar bandara Baghdad, Jumat pagi.

Kematian Soleimani meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran secara dramatis, meskipun selama ini hubungan kedua negara sering memanas sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik Washington secara sepihak dari pakta nuklir 2015.

Badan keamanan tertinggi Iran berjanji untuk melakukan pembalasan kejam atas pembunuhan jenderal itu pada waktu dan tempat yang tepat.

BACA JUGA111 Pejabat Eselon III dan IV di Muaro Jambi Dirombak

Pentagon menuduh Soleimani menyetujui serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad yang terjadi pekan lalu dan berencana melakukan serangan terhadap diplomat dan tentara AS di Irak dan Timur Tengah serta bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara Amerika dan koalisi. (ndy)

Pos terkait