Tenangkan Diri di Asrama, Mahasiswa Papua di Surabaya Tolak Terima Tamu

Mahasiswa asal Papua pasang tulisan “siapapun yang datang kami tolak” di gerbang Asrama Papua, Jalan Kalasan No 10, Surabaya, Jawa Timur. (Beritajatim.com)
Mahasiswa asal Papua pasang tulisan “siapapun yang datang kami tolak” di gerbang Asrama Papua, Jalan Kalasan No 10, Surabaya, Jawa Timur. (Beritajatim.com)

JAMBISERU.COM – Sejumlah mahasiswa asal Papua terlihat duduk di tikar halaman Asrama Papua di Jalan Kalasan No 10, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/8/2019), tetapi mereka tidak mau menerima tamu yang datang.

BACA JUGA : Bejat! IH Tega Cabuli Anak Tetangganya di Dalam Angkot

Seperti diberitakan Beritajatim.com – jaringan Suara.com (media partner Jambiseru.com), sejumlah mahasiswa tidak hanya duduk di tikar dan bercanda. Mereka juga tampak mengawasi pintu gerbang, para mahasiswa itu juga tampak melakukan aktivitas memasak dan makan bersama di halaman depan asrama.

Bacaan Lainnya

“Maaf kakak, kita tidak terima tamu siapapun, kakak baca tulisan kita saja. Kita orang mau tenangkan diri dulu,” kata salah seorang mahasiswa yang enggan menyebutkan namanya.

Para mahasiswa ini juga menutup semua pagar besi dengan tikar dan selembaran kain. Pada pagar asrama itu juga terpasang spanduk bertuliskan, “siapapun yang datang kami tolak”.

Meski demikian, mereka mau bicara dikit dari lubang yang terdapat di sebelah pintu gerbang.

“Iya kakak kami tak mau bicara banyak. Biarkan kami di dalam saja,” lanjutnya sembari berlalu.

Sementara menurut informasi yang beredar di sejumlah media, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini berencana mengunjungi asrama Papua ini. Namun, para mahasiswa enggan mengomentari.

Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)
Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)

Diberitakan sebelumnya, aski unjuk rasa anarkis pecah di Manokwari dan Sorong, Papua Barat pada Senin (19/8/2019). Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu terjadi di Manokwari dan Sorong merupakan aksi solidaritas dan spontanitas yang dilakukan oleh warga setempat.

Massa di Manokwari membakar kantor DPR Papua Barat dan MRP Papua Barat. Selain itu massa juga melakukan penjarahan di sejumlah tempat dan membakar kendaaraan di jalan dan di dua kantor pemerintahan itu.

Sementara aksi massa di Sorong merusak Bandara DEO Sorong dan mengakibatkan kaca depan bandara hampir kseluruhnya pecah karena aksi pelemparan batu, kayu dan benda tajam lainnya yang dilakukan oleh warga.

Aksi anarkis pendemo di Sorong juga mengakibatkan puluhan motor dan mobil yang diparkir di bandara itu dirusak dan dibakar massa.

Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).
Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).

Pendemo anarkis tak sampai disitu. Massa juga melakukan pembakaran dan pengerusakan kepada belasan lapak dan gerobak jualan kaki lima yang berada di pinggir jalan.

BACA JUGABerstatus Tersangka, Pelantikan Fathuri Anggota Dewan Terpilih Ditunda

Termasuk massa melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap Lapas Sorong. Informasi yang diterima KabarPapua menyebutkan sejumlah warga binaan ikut kabur dalam aksi ini. (ndy)

Pos terkait