Terduga Teroris Bungo Otak JAD di Dunia Maya, Istri Ngaku Kenal via Medsos

istri terduga teroris
Istri terduga teroris di Bungo. Foto: Sidakpost.id

JAMBISERU.COM, Bungo – SI (29) istri dari terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror berinisial R (34) mengaku mengenal R dari media sosial (Medsos), hingga akhirnya sampai ke jejang pernikahan.

“Kami menikah di Bungo mas, satu bulan setelah menikah kami langsung tinggal di Demak. Namun, kembali tinggal menetap di Muara Bungo karena kangen sudah lama tidak bertemu orang tua,” kata SI warga kampung Alindo, Dusun Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah, dibincangi Sidakpost.id–media partner Jambiseru.com, Rabu (16/10).

BACA JUGA: Jelang Pelantikan, IHSG Bakal Alami Koreksi Wajar Akibat Aksi Ambil Untung

Bacaan Lainnya

SI mengaku, selama menikah dengan R, tidak melihat adanya tanda-tanda yang mencurigakan dari keseharian sumainya. Karena, setiap hari, suaminya itu sibuk berjualan cilok buatan sendiri keliling wilayah Bungo.

“Jadi, setiap hari suami saya itu, pergi pagi pulang sore mas, bahkan dia juga ikut membantu saya mengajar mengaji anak-anak warga sekitar. Jadi sedikitpun kami tidak melihat ada tanda-tanda yang mencurigakan,” katanya.

Bahkan kata SI, sejak kejadian ini dirinya selaku istri sangat sedih dan tidak tahu, ia harus berbuat apa. Karena semenjak suaminya ditangkap oleh polisi dirinya hanya bisa berdiam diri. Dia sangat berharap bila suaminya itu tidak terbukti segera dipulangkan ke Bungo.

“Jadi yang saya tahu itu, suami saya itu setiap hari jualan. Kalau untuk yang lain-lain tidak ada saya lihat. Kami kan orang susah mas, jadi kami fokus mencari nafkah saja. Bahkan, saya juga bekerja bantu jualan baju untuk kebutuhan setiap hari,” ucap SI, sambil menangis.

Sementara itu menurut Warso, tetangga R menyebutkan, di mata warga sekitar, R dikenal sebagai sosok yang baik. Warga baru tahu R ditangkap oleh Densus 88 Aniteror Mabes Polri beberapa hari yang lalu.

“R, juga orangnya sangat ramah dan dekat dengan anak-anak, karena dia juga ikut membantu istrinya mengajar ngaji. Jujur kami juga kaget dapat kabar bahwa dia ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi terus mendalami jejaring komunikasi kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terstruktur di dunia maya. Polisi menyebut terduga teroris berinisial R alias Putra, yang ditangkap di Jambi, merupakan kunci jejaring komunikasi tersebut.

“Mastermind-nya yang ditangkap di Jambi (R alias Putra),” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Polisi menganggap R alias Putra sebagai juru komunikasi JAD di dunia maya, lantaran pria dengan nama samaran ‘Pedagang Berdebu’ itu menghimpun informasi rencana-rencana aksi teror dari kelompok-kelompok teror di berbagai wilayah.

“Dia juga tahu rencana-rencana amaliah dari kelompok-kelompok JAD Bekasi, Bandung, Cirebon, Jateng (Jawa Tengah), Jatim (Jawa Timur), Jogja (Daerah Istimewa Yogyakarta), JAD Lampung, JAD Sulteng (Sulawesi Tengah), dan JAD Sulut (Sulawesi Utara),” ungkap Dedi dilansir dari Detikcom.

Dalam struktur virtual JAD, polisi menilai R alias Putra memiliki posisi lebih tinggi dibanding Abu Zee. “Jambi paling tinggi karena dia yang mengetahui rencana amaliah seluruhnya secara virtual dan lapangan, seperti itu,” imbuh Dedi.

BACA JUGA: Jelang Aksi BEM SI, Polisi Tutup Jalur di Area DPR

Mabes Polri juga sudah merilis hasil tangkapan Densus 88 Antiteror pasca-penusukan Menko Polhukam Wiranto. Sebanyak 22 terduga teroris dari 8 provinsi ditangkap, salah satunya R alias Putra dengan nama virtual Pedagang Berdebu.

Polisi menyita alat komunikasi, perangkat elektronik dari tangan R alias Putra usai penangkapan pada Jumat (11/10). Terduga teroris ini juga diketahui pernah melakukan perampokan toko emas di Magetan, Jatim, untuk membiayai kegiatan terorisme dan terhubung dengan Abu Zee serta kelompok JAD Salatiga pimpinan Wawan Witjaksono. (put)

Pos terkait