Opini Musri Nauli : Nama Tempat (7)

perjalanan betuah (21)
Musri Nauli. Foto : Dok/Istimewa

Jambiseru.com – Di  Marga Batin Pengambang dikenal Sungai Narso, Sungai Keradak dan Sungai Tangkui dikenal masyarakat. Sedangkan penghubung antara Marga Batin Pengambang dikenal Sungai Keradak dan Sungai Tangkui. Baik Sungai Tangkui kecil dan Sungai Tangkui.

Di Marga Sungai Tenang dikenal “anak Batang Tembesi” seperti Sungai Kandis, Sungai Lembatang, Sungai Matang Duo.

Keduanya kemudian bertemu di Batang Tembesi yang kemudian bermuara di Muara Tembesi dan menjadi Batang Hari.

Bacaan Lainnya

Di Marga Sumay dikenal “anak Batang Sumay” seperti Sungai Rambutan, Sungai Karang atau Sungai Menggatal di Simarantihan Talang Mamak

Di Marga Pelepat selain dikenal Batang Pelepat juga dikenal Batang Senamat Sedangkan  Batang Jujuhan dikenal di Marga Jujuhan.

Di Marga Jujuhan dikenal nama tempat di Sungai Sarot  yang merupakan akar yang berjalin-jalin. Sungai Sarot kemudian dikenal sebagai “anak sungai yang menyongsong induk”. Makna “anak sungai menyongsong induk” adalah pertemuan anak Sungai dengan alur hulu Sungai Batanghari dari Damasraya. Sehingga “anak sungai menyongsong induk” kemudian diartikan sebagai pertemuan anak sungai dengan “membelah” Sungai Batanghari dan kemudian “mengilir” ke Sungai Batanghari (mengikuti alur sungai Batanghari).

Pertemuan antara anak Sungai Sarot dengan Sungai Batanghari dari Hulu Damasraya kemudian dikenal “Jumpa”. Namun dialek kemudian menjadi “Jumbak”. Tempat ini kemudian dapat dilihat di Dusun Jumbak.

Di Marga V Bangko dikenal Dusun Muara Jernih terletak di dekat Sungai Jernih.

Begitu juga di Suku anak Dalam menyebutkan “Dari Sungai Bulian bernama Lubuk Talang, Belukar Pinang, ke Rimbo Bulian, Penantian Sago, Sungai Rengas, Payo rotan duduk, Pulau Selaman, meniti pematang Bayas, Pematang Salak, Sungai Kuro Betino, Pematang Gambir, Ulu Sungai Rengas, Sungai Pematung Bedarah, Bukit Tembesu, Jebak dan Sungai Rengas Ii, Muara Pelajo Bujang, Hutan Sago, Tanggeris Jangga, Sungai Pandan, Bakal Ruyung, Ibul Genting, Tayas Bungkuk, Serdan, Patal, Mengala, Sei Badak, Sei Lalan Lubuk Udang, Lubuk Tadau, Merkandang, Bayas Gantung, Kendi, Danau Masuli, Mendak, Penukal, Sei Hantu dan Lubuk Belang, Kesemuanya ini di sebut tanah watas Suku Anak Dalam dari cucu Raden Nagasari.

Sehingga bertempat tinggal di Sungai Bahar, Sungai Jebak, Sungai Jangga, Sungai Bulian / Semak, Sungai Sekisak (Si Lisak), Sungai Sekamis, Sungai Burung Hantu (Sungai Pemayung), Sungai Penerokan dan Sungai Merkanding.

Begitu juga dengan Kelompok Pengendum yang tidak dapat dilepaskan dari Sungai Kejasung (baik Kejasung Besar maupun Kejasung Kecil), Sungai Makekal (Makekal Ulu dan Makelal Hilir)

Pengendum tidak dapat dilepaskan dari kisah heroic dan kemudian difilmkan dengan judul “Butet”. Film yang mengisahkan guru pendamping SAD di Bukit 12. Butet juga meraih Penghargaan Roman Magsaysay Award 2014

Kelompok Batin Sembilan yang mendiami 9 daerah aliran sungai (Sungai Jebak, Jangga, Bahar, Bulian / Semak), Sekisak, Sekamis, Burung Hantu / sungai Pemayung, Pemusiran dan sungai Singoan). Wilayah penyebaran 9 daerah aliran sungai ini termasuk wilayah dengan topografi dataran rendah. Dan karena mereka hidup menyebar di 9 daerah aliran sungai seperti tersebut di atas maka mereka juga sering menyebut dirinya sebagai kelompok Orang Dalam yang termasuk Batin Sembilan.

Wilayah kekuasaan Suku Anak Dalam yang dikenal dengan  nama “Sembilan Batin”[1], dengan mengikuti penamaan sungai; Batin Singoan di Sungai Singoan, Batin Bulian di Sungai Bulian, Batin Bahar di Sungai Bahar, Batin Jebak di Sungai Jebak, Batin Jangga di Sungai Jangga, Batin Pemusiran di Sungai Pemusiran, Batin Burung Antu di Sungai Burung Antu, Batin Selisak di Sungai Selisak dan Bathin Sekamis di Sungai Sekamis[2].

Di Marga batin III Ilir dikenal Sungai Pinang, Kelurahan Sungai Kerjan, Dusun Sungai Arang. (*)

Advokat. Tinggal di Jambi

[1] Termasuk kedalam Marga Batin IX Ilir

            [2] Laporan AMAN Jamb, 2012

Pos terkait