Siswa SMA di Kerinci yang Diamankan Polisi Akhirnya Dipulangkan, Akibat Rayakan Kelulusan

Siswa SMA di Kerinci saat diberi teguran oleh polisi karena rayakan kelulusan dengan berkumpul di tengah darurat corona
Siswa SMA di Kerinci saat diberi teguran oleh polisi karena rayakan kelulusan dengan berkumpul di tengah darurat corona

Siswa SMA di Kerinci yang Diamankan Polisi Akhirnya Dipulangkan, Akibat Rayakan Kelulusan

Jambi – Ratusan siswa berseragam SMA yang diamankan polisi, Minggu (29/3/2020), usai merayakan kelulusan dengan aksi corat-coret dan konvoi, akhirnya dipulangkan Minggu malam. Aksi mereka itu melanggar instruksi pemerintah agar #dirumahaja selama darurat corona.

Baca Juga : Darurat Corona : Corat-coret Baju Rayakan Kelulusan SMA di Kerinci, Netizen Mengecam

Bacaan Lainnya

Pantauan Biru (Jambiseru.com), aksi siswa SMA Kerinci itu terjadi di areal Kebun Teh Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Siswa terlihat berkumpul dan saling coret-coret baju dan kemudian melaksanakan konvoi di jalan raya beramai-ramai menggunakan sepeda motor.

Aksi nekat anak-anak sekolah tersebut selain menuai kecaman netizen, juga membuat prihatin salah seorang anggota DPRD Kerinci yang berasal dari Dapil II Kayu Aro, Reno Efendy ST.

Dikatakan Reno, ia prihatin atas apa yang terjadi siang Minggu itu. Di tengah kewaspadaan terhadap penularan Covid-19, malah kecolongan saat siswa SMA Kerinci itu sudah sampai di jalanan Kayu Aro dan beberapa wilayah Kerinci.

“Tidak tahu asal sekolah-nya mana, dengan konvoi dan ugal-ugalan, pakaian di coret-coret, tidak pakai helm, sangat mengganggu kepentingan umum. Membahayakan mereka juga membahayakan orang lain,” ujarnya.

“Sekolah harus bisa mencegah hura-hura yang dilakukan siswa seperti itu, perlu ditanamkan bahwa akan lebih bermanfaat kalau baju tersebut disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan, kan lebih positif,” tambahnya.

Ia juga menilai peran Dinas Pendidikan harus tegas memberi instruksi agar sekolah-sekolah mengawasi siswa supaya tak melakukan hal-hal destruktif dan negatif.

“Untung polisi segera dapat laporan dan bertindak tegas mengarahkan para siswa agar pulang, hingga tidak mengarah lebih jauh. Ada beberapa siswa yang dibawa ke Polsek, dipanggil pihak sekolah, orangtuanya, agar diberikan hukuman yang menimbulkan efek jera. Ini jadi pelajaran bagi kita semua, tanggungjawab kita bersama, karena sudah berkali-kali terjadi. Ini mencoreng dunia pendidikan di Kerinci,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Kayu Aro, Andarno, juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang memalukan itu.

“Malu sekaligus marah. Kenapa mereka mau membahayakan diri sendiri di tengah-tengah wabah Corona yang mengancam kita semua,” ujarnya.

Setelah ia mengkonfirmasi ke Polsek, melalui Kanit Reskrim, anak-anak ternyata sudah boleh pulang. Mereka diberi arahan dan nasehat untuk kemudian dijemput orang tuanya masing-masing.

“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” pungkas Andarno.(oga)

Pos terkait