Layla Majnun by Nizami – Kisah Cinta Sejati Dua Alam

Layla Majnun by Nizami
Layla Majnun by Nizami. (Ist)

Catatan : Monas Junior

Pernah baca buku novel karya William Shakespeare berjudul “Romeo and Juliet”, atau menonton film ini? Kalau sudah, jangan kaget kalau cerita Romeo dan Juliet ini ternyata hampir sama dengan Layla Majnun versi Nizami dari negeri timur.

Bahkan, di sebagian kalangan sastrawan, menilai bahwa Romeo dan Juliet ini terinsipirasi dari novel termahsyur Nizami berjudul “Layla Majnun” itu.

Sebelum bercerita tentang cerita Layla Majnun ini, kenangan penulis terpicu oleh film indonesia terbaru 2021 yang berjudul sama : “Layla Majnun”. Film yang belum tayang di bioskop ini, terinspirasi kisah Layla Majnun karya Nizami.

Masuk ke cerita.

Buku Nizami berjudul Layla Majnun ini sudah terbit pada tahun 2012 lalu. Saat itu buku yang didapat penulis terbitan Gramedia. Mendapati buku novel Layla Majnun itu, saya sangat gembira. Apalagi translaternya amat mahir menterjemahkan semua maksud dan tujuan Nizami kata demi kata. Luar biasa!

Membaca kisah Layla dan Majnun (sebuta gila untuk tokoh bernama Qays) ini, membuat diri jadi terpesona. Dari awal hingga akhir cerita, cerita Nizami ini mampu membuat pembaca terbuai.

Bagi yang penasaran, buku novel Layla Majnun by Nizami ini bisa dibeli di toko buku terdekat. Atau di ol shop.

Tapi penulis sangat yakin, bagi yang membaca akan terpesona dengan bahasa Nizami yang melenakan, menghipnotis dan menghibur. Ini sastra tingkat tinggi dunia timur.

Alih-alih bercerita tentang betapa tingginya kecintaan Qays terhadap Layla, Nizami malah berhasil menyisipkan sufisme atau tasawuf di dalam cerita Layla Majnun itu.

Kecintaan Qays yang berlebihan kepada Lalya, membuat ia hilang ingatan dan hampir tidak waras. Qays bahkan suka menyendiri dan menghabiskan waktunya di hutan sambil terus memperhatikan kekasih hatinya yang cantik dan rupawan itu; Layla.

Tetapi Layla tak begitu peduli dengan Qays. Cinta Qays bertepuk sebelah tangan. Hingga membuat pemuda ini kehilangan kepercayaan diri dan kewarasan.

Namun petualangannya di hutan, malah mendekatkan dirinya kepada alam dan penciptanya. Di sini Qays mulai merenungkan alam dan Tuhan yang menciptakan alam beserta cinta di dalamnya.

Qays bahkan begitu akrab dengan hewan-hewan hutan. Ia bahkan begitu menyatu dengan alam. Ah, penulis tak sanggup menceritakan lagi kisah luar biasa ini, karena Nizami sudah sangat sempurna menceritakannya di dalam bukunya.

Cuma yang membedakan dengan Romeo dan Juliet dari sisi penyebab kenapa cinta kedua pasang anak manusia ini tak bisa bersatu. Kalau Romeo dan Juliet lebih kepada konflik keluarga, di Layla Majnun ini mendekati cinta bertepuk sebelah tangan.

* Monas Junior adalah nama pena Alpadli Monas. Seorang jurnalis yang entah kenapa hobi dengan cerita Layla Majnun ini

Pos terkait