Jambiseru.com – Amnesia, atau yang lebih dikenal sebagai hilang ingatan, adalah kondisi yang digambarkan secara dramatis dalam film dan novel. Namun, dalam dunia medis, amnesia adalah kondisi nyata di mana seseorang mengalami kehilangan memori yang berisikan fakta, pengalaman, atau informasi tertentu.
Amnesia berbeda dengan sekadar “lupa” yang umum terjadi sehari-hari, dan juga berbeda dengan demensia. Sementara demensia adalah penurunan fungsi kognitif yang lebih luas dan progresif, amnesia secara spesifik mengacu pada masalah memori yang dapat bersifat sementara atau permanen.
Mengenal Dua Jenis Utama Amnesia
Secara umum, amnesia diklasifikasikan berdasarkan waktu ingatan yang hilang relatif terhadap peristiwa yang menyebabkannya. Dua jenis utama amnesia adalah:
1. Amnesia Anterograde
Amnesia jenis ini membuat penderitanya tidak mampu membentuk ingatan baru sejak peristiwa pemicu terjadi. Ingatan jangka pendek yang seharusnya tersimpan dalam memori baru akan hilang.
* Contoh: Seseorang yang mengalami cedera otak mungkin masih ingat semua yang terjadi sebelum kecelakaan, tetapi tidak dapat mengingat wajah perawat yang baru ia temui 5 menit yang lalu.
2. Amnesia Retrograde
Ini adalah kebalikan dari anterograde. Amnesia retrograde adalah ketidakmampuan penderita untuk mengingat peristiwa atau informasi yang terjadi di masa lalu (sebelum peristiwa pemicu).
* Contoh: Seseorang mungkin lupa identitas dirinya, nama teman-temannya, atau di mana ia dibesarkan, tetapi ia masih mampu mempelajari dan menyimpan informasi baru setelah amnesia terjadi.
Jenis Amnesia Lain yang Umum:
* Amnesia Global Sementara (Transient Global Amnesia/TGA):* Kondisi hilang ingatan mendadak yang mencakup retrograde dan anterograde, tetapi biasanya hilang dalam waktu kurang dari 24 jam dan tidak meninggalkan kerusakan permanen.
* Amnesia Pascatrauma: Hilang ingatan akibat cedera kepala parah (seperti gegar otak), seringkali melibatkan kedua jenis amnesia utama.
* Amnesia Disosiatif (Psikogenik): Hilang ingatan yang disebabkan oleh faktor psikologis, seperti trauma emosional atau stres berat, di mana otak melindungi diri dari ingatan traumatis.
Gejala dan Penyebab Amnesia
Gejala utama amnesia adalah hilang ingatan, tetapi seringkali disertai dengan gejala lain yang mencerminkan gangguan pada fungsi otak.
Gejala Umum Amnesia:
* Disorientasi: Kebingungan terhadap waktu, tempat, atau situasi saat ini.
* Ketidakmampuan Mengingat: Kesulitan mengingat fakta, tanggal, atau pengalaman pribadi.
* Konfabulasi: Penderita secara tidak sadar mengisi kekosongan ingatan dengan ingatan palsu atau cerita yang dibuat-buat, meskipun mereka yakin itu adalah kebenaran.
* Kesulitan Mengenali: Khusus pada amnesia retrograde, kesulitan mengenali wajah atau tempat yang sudah familiar.
Penyebab Utama Amnesia:
Amnesia sebagian besar disebabkan oleh kerusakan pada struktur otak yang membentuk sistem limbik, khususnya hipokampus, yang memainkan peran penting dalam pembentukan ingatan baru. Penyebab umum kerusakan ini meliputi:
1. Cedera Kepala (Trauma): Benturan keras di kepala, seperti akibat kecelakaan atau gegar otak, adalah penyebab fisik paling umum.
2. Stroke dan Anoksia: Gangguan pada pasokan darah atau kekurangan oksigen ke otak (anoksia), seperti saat serangan jantung atau kesulitan bernapas yang lama.
3. Kondisi Medis: Tumor otak, kejang, infeksi otak parah (seperti ensefalitis), dan penyakit neurodegeneratif (seperti tahap awal Alzheimer).
4. Kekurangan Nutrisi: Defisiensi tiamin (Vitamin B1) yang parah, sering dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol kronis, dapat menyebabkan Sindrom Wernicke-Korsakoff, bentuk amnesia yang parah.
5. Faktor Psikologis: Trauma mental, stres berat, atau gangguan emosional yang ekstrem dapat memicu amnesia disosiatif.
6. Efek Samping Obat: Obat-obatan penenang atau obat bius tertentu dapat menyebabkan amnesia sementara.
Penanganan dan Pemulihan
Pemulihan dari amnesia sangat bergantung pada penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan kerusakan otak. Beberapa kasus amnesia ringan, terutama yang dipicu oleh obat atau TGA, dapat pulih dengan sendirinya.
Penanganan amnesia melibatkan beberapa pendekatan:
1. Mengobati Penyebab Dasar: Dokter akan fokus menangani kondisi yang menyebabkan amnesia, misalnya mengobati infeksi otak, mengatasi kekurangan nutrisi (pemberian suplemen tiamin), atau memberikan penanganan pasca-stroke.
2. Terapi Okupasi: Membantu penderita mengembangkan strategi untuk mengatasi keterbatasan memori, seperti menggunakan teknologi (smartphone, catatan harian, kalender digital) sebagai alat bantu ingatan.
3. Terapi Kognitif dan Rehabilitasi Memori: Melibatkan latihan khusus untuk meningkatkan fungsi memori dan membantu pasien mengingat atau mengatur informasi.
4. Terapi Psikologis: Diperlukan untuk amnesia disosiatif (psikogenik) untuk mengatasi trauma atau stres yang menjadi pemicu hilangnya ingatan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami kehilangan ingatan mendadak atau bertahap, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis untuk diagnosis yang tepat. (doo)