Review Spiderman No Way Home Versi Peter Parker

Spiderman no way home review peter parker
Spiderman no way home review peter parker

Review Spiderman No Way Home Versi Peter Parker

Jambi Seru – Spiderman No Way Home, tak dipungkiri merupakan film yang paling dinanti-nantikan oleh penonton di Indonesia. Hal ini terlihat dari antusiasme, terkait setiap pemberitaan terkait film ini. Dari potongan-potongan gambar yang belum jelas kebenarannya, teori-teori liar dan pendapat yang melebar, tanggapan positif, kritik dan lain-lain semakin membabi buta bermunculan di media sosial.

Untuk diketahui, Spiderman No Way Home adalah puncak dari trilogi Homecoming dan awal dari berbagai kemungkinan.

Dalam film pertama, Homecoming, Peter mendapatkan mentor dalam diri Tony Stark. Peter sangat ingin bergabung dengan Avengers, tetapi Tony Stark menyarankan dia untuk fokus menjadi Spider-Man yang ramah lingkungan.

Dalam film kedua, Far From Home, setelah kehilangan mentornya dan mengingatnya, dia menemukan bahwa menjadi Spider-Man berarti ketika tugas datang memanggil, dia harus menjawab. Di akhir film itu, Peter siap menjadi dirinya sendiri dan pahlawan yang diinginkan semua orang – ketika tiba-tiba, identitasnya terungkap dan dia dijebak untuk kejahatan pembunuhan Quentin Beck (a/k/a Mysterio ).

Pembukaan film Spiderman No Way Home, dimulai dengan terbongkarnya identitas Peter Paker (Tom Holland ) sehingga menyebabkan kekacauan dalam kehidupan sehari-harinya. Ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ia beserta MJ dan Ned, mengalami banyak masalah, sehingga akhirnya Peter Parker pun memutuskan untuk menemui Doktor Strange untuk meminta bantuannya. Ini merupakan sisi Peter Parker yang sangat kekanak-kanakan, dan semuanya diawali disini.

Saat harapannya ternyata tidak terkabul, dikarenakan permintaannya yang terus berubah , hal ini lalu menyebabkan “multiverse” yang telah tercipta dalam rangkaian film layar lebar maupun serial Marvel lainnya muncul dan penonton pun dibawa ke petualangan Peter Parker membenahi masalah baru yang pelik dan mendewasakannya.

Pertanyaan yang timbul adalah, mengapa Doktor Strange mengabulkan permintaan kekanak-kanakan tersebut? Ini bisa jadi dikarenakan saat di Endgame, rencana Strange untuk menghentikan Thanos membuat Peter kehilangan Tony, mentornya, tepat di depan matanya. Dalam kondisi seperti ini, Strange akan merasa bertanggung jawab untuk itu, jadi dapat dimengerti jika saat Peter datang ke Strange dan kemudian meminta bantuannya, Strange akan menurutinya, bahkan jika itu berarti sedikit membengkokkan aturan.

Berikut ini adalah rangkuman dari beberapa hal menarik, dari sudut pandang Peter Parker, saat menonton film ini.

Spiderman No Way Home

Semenjak ia tergabung dalam Avengers, terlihat bahwa Peter pada dasarnya adalah anak-anak yang selalu mempunyai pemikiran sendiri serta cenderung terkadang untuk mencoba melakukan hal lain yang diminta oleh rekan-rekan satu teamnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan Tony Stark sempat menyampaikan bahwa ia menganggap bahwa Peter adalah Spider- boy , bukan Spiderman.

Dalam film ini, penonton akan dibawa dalam sudut pandang Peter Parker memandang hidup, penyesalan, kebahagiaan dan kebangkitan bercampur menjadi satu , dan inilah sejatinya sebuah proses pendewasaan diri.

Ke depan dapat dipastikan bahwa film-film Spiderman akan bertemakan Peter Parker dengan pemikiran dan pertimbangan yang lebih mendalam dalam menilai suatu permasalahan.

Masih ingat dengan kalimat “With The Great Power Comes Great Responsibility” ? Dalam Spiderman yang dibintangi oleh Tom Holland kalimat ini belum pernah muncul, padahal ini merupakan kalimat ikonik mengandung banyak pengertian.

Pos terkait