Review Film Hero Minnal Murali

Review film hero minnal murali
Review film hero minnal murali

Review Film Hero Minnal Murali

Jambi Seru – Pada era masa kini di mana film-film adiwira tengah menjadi penguasa box office dan juga genre paling komersial, filmmaker Tamil Basil Joseph menghadirkan sentuhan segar dan orisinalitas guna menyajikan film adiwira desi (bahasa Hindi untuk buatan sendiri-red) melalui Minnal Murali. Sama halnya dengan kebanyakan film yang mengusung genre serupa non Hollywood lainnya (tidak terkecuali film adiwira tanah air seperti Gundala-red), Joseph menjadikan konteks budaya lokal sebagai akar penceritaannya.

Sudah tentu aspek ini menjadikan Minnal Murali akan terasa tidak memiliki setting latar yang sespektakuler ataupun tingkat popularitas tinggi film-film adiwira asing lainnya. Namun, dengan kepiawaiannya, Joseph mampu meminimalisir kelemahannya itu dengan sentuhan desinya.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Situs Nonton Download Streaming Movie Terbaru

Dikisahkan, Jaison (Tovino Thomas) adalah seorang penjahit yang kini meneruskan bisnis keluarganya, menjaga toko milik ayahnya. Ia punya cita-cita pergi ke Amerika. Jaison memiliki tambatan hati bernama Bincy (Sheha Babu), namun hubungan itu ditentang ayah Bincy yang merupakan seorang anggota polisi dan memastikan agar keduanya tidak bisa bertemu lagi. Sementara itu Bincy juga sudah tidak tertarik lagi pada Jaison, karena ia sudah dijodohkan dengan pria yang jauh lebih kaya, Aneesh (Jude Anthany Joseph).

Hingga pada suatu ketika, dua kilat menyambar Jaison dan seorang pelayan kedai teh bernama Shibu (Guru Somasundaram). Meski tersambar telak, baik Jaison maupun Shibu berhasil selamat secara ajaib, tidak terluka sedikitpun kecuali mengalami sedikit batuk dan demam saja. Tapi, keduanya mulai mendapati bahwa efek samping akibat dari itu jauh melebihi dugaan yang bisa mereka perkirakan, karena mereka masing-masing kini memiliki kekuatan super.

Dimulai dari sini, berawal rangkaian kejadian yang akan mengikat kedua orang ini dalam satu simpul takdir. Karena, dua manusia super ini berdiri di kubu berbeda, yang menjadikan keduanya saling berhadapan tidak bisa dielakkan.

Minnal Murali sajiannya ibarat perpaduan antara Unbreakable dengan Chronicle. Terasa benar Basil Joseph mereferensi banyak film adiwira populer dalam hasil arahannya ini. Jadi, rasanya di sini tidak perlu lagi menyoroti secara mendalam referensi film adiwira apa saja yang ia masukkan. Toh, bagi kalangan penyuka film sejenis pasti dapat dengan mudah mengaitkan sendiri kesamaan itu bukan? Sungguhpun demikian, sang sineas menurut penilaian pribadi, berhasil meniupkan napas segar yang membuat Minnal Murali ini menjadi film adiwira yang mampu kokoh berdiri sendiri.

Agak sedikit menentang alur stereotipe formula film adiwira pada umumnya, Minnal Murali tidak hanya sekadar berfokus pada tokoh protagonis utamanya saja. Pasalnya, Joseph juga memberikan porsi lumayan berimbang yang sangat dibutuhkan untuk penokohan sosok antagonisnya.

Jalur cerita dua karakter berjalan secara bersamaan untuk terhubung satu sama lain. Latar belakang Shibu cukup menyentuh hati dan simpatik yang membuat tindakannya mendekati tahapan bisa dimaklumi.

Sajiannya sendiri terbilang kompleks. Unsur drama pahit kehidupan, suka dan duka percintaan, aksi adiwira, dan komedi bisa dipadukan dalam porsi yang berimbang guna menjadikan sajian berdurasi nyaris 3 jam ini tidak terasa menjemukan.

Tipikal film Hindi lainnya, dari segi alur ceritanya, Minnal Murali sebenarnya punya pace yang terbilang lambat. Namun, porsi adegan aksinya terutama babak klimaksnya lumayan memuaskan. Apalagi, performa para pemainnya mampu menghidupkan peran mereka untuk menjadikan semua nuansa karakter-karakter kompleks ini semakin hidup.

Pos terkait