Dongeng Sebelum Tidur: Bujang Itam dan Putri Senyum Embun

Dongeng sebelum tidur ilustrasi
Dongeng sebelum tidur ilustrasi

“Aku bisa. Aku bisa menemukan goa itu. Aku bisa!” kata Bujang Itam dalam hati.

Kawan-kawannya kini sudah banyak yang menikah dan beranak pinak. Tetapi Bujang Itam masih saja membujang. Sampai akhirnya ia mendapat gelar Si Bujang Lapuk (istilah untuk bujangan tua yang belum menikah).

Baca juga di Jambiseru.com – Jambi Seru :
Dongeng Tidur untuk Anak: Putri Cantik dan Kancil Si Raja Ketimun

Bacaan Lainnya

Setiap bertemu kawan-kawan, Bujang Lapuk selalu di-bully. Namun ia diam saja. Tak menanggapi, tersenyum, lalu pergi ke dalam hutan.

Tapi diam-diam pula, ada gadis bernama Putri Senyum Embun yang tak lain tetangganya, selalu memperhatikan Bujang Lapuk. Gadis itu sangat cantik. Dia sudah lama memendam hati kepada Bujang. Namun Bujang tak tahu isi hati Putri Senyum Embun.

Putri memandang Bujang sebagai lelaki yang gigih dan pekerja keras. Dia tak memandang fisik Bujang Lapuk. Kekukuhan hati Bujang dalam mengejar impian, membuat Putri Senyum Embun tergila-gila.

Ia berkali-kali mencoba menegur Bujang. Tapi Bujang cuek. Atau mungkin ia tak percaya diri karena ia adalah si buruk rupa sedang Putri adalah si cantik jelita.

Satu saat, Bujang Lapuk tak pulang-pulang ke kampung. Setelah hampir dua pekan Bujang tak pulang, Putri Senyum Embun nekat masuk ke hutan sendirian.

Menyusuri pohon-pohon yang besar, semak-semak tinggi, hewan-hewan buas, Putri Senyum Embun menyusuri hutan dengan cepat. Ia mencari-cari keberadaan Bujang Lapuk.

Sampai akhirnya Putri menemukan Bujang sedang tidur di atas pondok tepi sungai. Ia naik ke pondok, dan mengetahui bahwa Bujang sedang demam tinggi.

Putri berlari ke desa dan meminta bantuan orang tua serta mantri desa. Berkat gerak cepat Putri, Bujang berhasil selamat dari sakit parah.

Pos terkait