Cerita Rakyat Jambi (1) : Panglima Syawal

Cerita Rakyat Jambi 1 Panglima Syawal
Cerita Rakyat Jambi 1 Panglima Syawal

Cerita Rakyat Jambi (1) : Panglima Syawal

Pada masa dahulu, sebelum Belanda masuk ke Jambi, ada sebuah kerajaan yang bebas dan berdaulat bernama Jati Belarik. Negeri Jati Belarik ini sekarang terletak dalam daerah Kecamatan Tebo Tengah, Jabupaten Tebo.

Pada masa itu hidup di negeri itu seorang wanita bernama Putri Panjang Rambut. Wanita ini lebih dikenal sebagai seorang yang sangat sakti. Di samping itu, ia termahsyur sebagai seorang dukun yang keramat.

Bacaan Lainnya

Ia mempunyai seorang anak lelaki bernama Syawal. Oleh sebab itu, ia disebut sebagai Putri Panjang Rambut, karena ia seorang wanita yang mempunyai rambut yang panjang terurai sampai ke tanah.

Pada suatu ketika, putri raja negeri Jati Belarik jatuh sakit. Penyakit yang dideritanya termasuk jenis yang sangat berbahaya. Ini dapat diketahui karena putri menderita sakit amat berat. Sepintas lalu nampak ajal sang putri sudah tak dapat dihindari lagi. Banyak dukun yang terkenal sudah dipanggil. Tidak terbatas dukun negeri Jati Belarik saja, tetapi didatangkan pula duduk dari berbagai daerah.

Namun usaha para dukun tersebut tidak juga berhasil, malahan sakit yang diidap putri raja makin bertambah parah. Sang putri sudah tak sadarkan diri. Baginda paduka raja sangat masygul melihat keadaan putrinya.

Dalam suasana yang amat mengkhawatirkan itu, baginda teringat akan putri Panjang Rambut, dukun keramat negeri Jati Belarik sendiri. Lalu disuruhnyalah orang memanggil dukun sakti dan keramat tersebut.

Baca juga di Jambiseru.com – Jambi Seru :
Dongeng Tidur untuk Anak: Putri Cantik dan Kancil Si Raja Ketimun

“Kalau engkau tidak mampu menyembuhkan puteriku,” kata raja kepada putri Panjang Rambut setelah berada di hadapannya.

“Engkau kubunuh.”

Tampak benar ucapan ini terlontar dari mulut baginda karena terdorong kecemasan yang amat sangat.

“Hamba akan berusaha, tuanku.”

Jawab putri Panjang Rambut.

“Namun demikian kehendak Tuhan jualah yang berlaku”. Kemudian, ia segera mencari ramuan. Ramuan tersebut diberikannya sambil tak lupa meminta dan memohon kepada Tuhan.

Sesudah itu diberikannya obat tersebut kepada si sakit. Kalau pinta akan berlaku, nasib malang belum menimpa diri puteri raja. Setelah minum obat tadi, sembuhlah puteri raja dari sakitnya.

SELANJUTNYA TONTON VIDEO BERIKUT :

(tim)

Sumber: 
Buku Cerita Rakyat Daerah Jambi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980-1981)

 

Baca Juga :
Cerpen : Karena Kau.. Si “Oshin” Bangko
Cerpen Jambi : Makan Bajamba By Mutia Jurnalis

Pos terkait