KPU Tebo Sudah 3 Kali Laksanakan PSU Pileg dan Pilpres 2019

Ilustrasi simulasi pemungutan suara Pemilu 2019. [Suara.com/Arief Hermawan P]
Ilustrasi simulasi pemungutan suara Pemilu 2019. [Suara.com/Arief Hermawan P]

Jambi Seru, Tebo – Ternyata Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo sudah melaksanakan 3 kali Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pileg dan Pilpres yang digelar tanggal Rabu, 17 April 2019 kemarin.

BACA JUGA: Wow, Ada Bakso Gepeng Terbesar se-Indonesia, Ini Penampakannya!

Hal tersebut dinyatakan oleh anggota KPU Tebo Sri Asteti, divisi Hukum KPU Tebo.
“Ya kita sudah melakukan PSU sebanyak 3 kali sesuai dengan rekomendasi Bawaslu Tebo,” ujar Sri Asteti sembari merincikan PSU yang sudah dilakukan oleh KPU Tebo antara lain di TPS 6 Balairajo 7 Koto ilir.

Bacaan Lainnya

“PSU nya dilaksanakan tanggal 25 April kemarin dan yang diulang Hanya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden saja. Untuk penyebabnya berdasarkan rekomendasi Bawaslu Tebo karena ada pemilih yang tidak terdaftar memilih di TPS tersebut, dan jumlah DPT 229 orang,” terang Sri Asteti.

Lebih lanjut dikatakannya, Sabtu (27/4) kemarin KPU Tebo kembali melakukan PSU untuk TPS 6 Desa Penapalan Kecamatan Tengah Ilir dan TPS 06 Desa Pucuk Jambi Kecamatan VII Koto.

Berdasarkan Rekomendasi Bawaslu Tebo, TPS 6 Penapalan, Tengah Ilir, C6 tidak digunakan oleh yang berhak memilih, mengenai informasi ada pemilih menggunakan C6 orang lain atas perintah KPPS, Asteti mengaku tidak tahu, DPT 216 sedangkan TPS 06 Pucuk Jambi Kecamatan 7 Koto, penyebabnya ada pemilih DPK (Daftar Pemilih Khusus), pemilih menggunakan KTP, tapi yang terjadi pemilih yang mengunakan alamat domisili di TPS 6 Balairajo.

Mengenai adanya tudingan penyebab banyaknya terjadi PSU adalah dikarenakan lemahnya pemahaman oleh bawahan KPU terhadap aturan pelaksanaan pemilu karena kurangnya pelatihan atau bimbingan dari KPU Tebo, Sri Asteti menolak untuk menjawabnya.

BACA JUGA: Lady Rocker Inka Christie Resmi Diperistri Sandiego Africo

“Kalo untuk itu silahkan tanyakan langsung ke pak ketua, atau divisi teknis, atau divisi SDM saja ya,”pungkasnya. (erj)

Pos terkait