Langkah 5 Bupati Tak Hadiri FJB Sudah Tepat

bupati
Pertemuan beberapa bupati di Bungo. Dari kiri, Adi Rozal (Kerinci), Romi (Tanjabtim), Alharis (Merangin) dan Mashuri (Bungo). (ist)

JAMBISERU.COM, Jambi – Kekesalan segelintir kelompok orang penggerak Forum Jambi Barat atas ketidakhadiran 5 bupati yang mereka undang dalam sebuah acara forum tersebut beberapa waktu lalu dinilai aneh. Bahkan, ketidakhadiran 5 bupati tersebut dinilai sudah tepat.

BACA JUGA: Soal Klaim Golkar Sudah Dukung Satu Kandidat, Gusrizal: Belum Ada Putusan

Alasannya, forum tersebut dinilai bukan cerminan dari aspirasi masyarakat yang tergabung dalam 6 Kabupaten Kota terkait, yakni Kerinci, Kota Sungai Penuh, Merangin, Sarolangun, Bungo dan Tebo. Melainkan hanya aspirasi sekelompok orang.

Bacaan Lainnya

Ansori Hasan, salah satu tokoh pemuda Tebo Kota Jambi kepada Jambiseru menyebutkan, tidak ada kewajiban bagi para bupati untuk hadir dalam forum tersebut.

“Saya kira janganlah kita terkesan melempar kesalahan kepada pihak lain atas kegagalan kita, kebiasaan seperti ini harus kita hilangkan. Kan tidak ada kewajiban para bupati untuk hadir, jangan kemudian mereka (5 bupati) tidak hadir karena ada kesibukan yang lebih penting, makna Halal Bihalal itu jadi hilang,” sebut mantan ketua Himaste Jambi ini.

Ia melanjutkan, jika niat dari forum itu baik, maka apapun situasinya harus direspons dengan cara yang baik.

“Masak kita ngundang orang, terus ketika yang kita undang tidak datang dengan berbagai alasan, lantas kita marah-marah, jangan terkesan kita tidak profesional dan memaksakan kehendak,” lanjut mantan ketua GP Ansor Tebo ini.

Ia bahkan memberikan dukungan atas ketidak hadiran para bupati tersebut.

“Saya kira langkah para bupati tersebut tidak hadir sudah tepat. Jambi ini satu, jangan kita membuka ruang perpecahan baru di tengah upaya konsolidasi bangsa pasca Pemilu yang lalu,” tambahnya..

Hal senada diungkapkan Fahman Habibi, tokoh muda asal Kabupaten Merangin. “Aneh memang langkah penggerak FJB yang kecewa terhadap para pemimpin kita yang tidak dapat hadir dalam acara yang mereka gagas. Saya mendukung langkah para bupati yang tidak hadir, karena sasaran dari forum itu sendiri menurut hemat saya tidak jelas, adanya narasi Jambi barat dan Jambi Timur menurut saya hanya akan membuka ruang baru bagi kita untuk terbelah, seharusnya narasi persatuan yang harus kita perkuat,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini.

Ketidakhadiran para bupati itu dinilainya sebagai langkah positif. “Dugaan saya, para bupati tersebut tidak ingin Jambi ini terpecah oleh kepentingan segelintir orang, saya yakin mereka ingin Jambi ini utuh, yang mereka harapkan justru adanya semangat persatuan kita dalam membangun Jambi secara utuh,” lanjut pria kelahiran Jangkat ini.

BACA JUGA: Bisa 4 Pasang, Ini Calon Potensial Maju Pilgub Versi Indobarometer

Terkait dengan tudingan para bupati sengaja membuat acara tandingan saat bersamaan, pria yang akrab disapa p-man ini malah tertawa. “Jangan mengambil alih profesi peramal, saya sempat bicara dengan salah satu bupati yang hadir di Bungo, menurut beliau, acara itu sudah teragenda jauh-jauh hari, bahkan acara di Bungo itu undangan resmi dari Pemkab Bungo dengan menggunakan logo daerah. Acara para bupati di Bungo bagian dari upaya pemimpin kita mempererat hubungan, pemimpin kita kompak dan membangun sinergi dalam upaya membangun daerah kok kita tuding yang aneh-aneh, lihatlah sesuatu itu dengan akal sehat dan hati yang bersih, jangan latih hati kita dengan prasangka-prasangka negatif,” tandasnya. (tim)

Pos terkait