PUPR Benahi Bendungan Cisadane Rp 90 M Demi Cegah Kekeringan

JAMBISERU.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merevitalisasi 10 pintu air di Bendungan Pasar Baru Cisadane di Kota Tangerang, Banten, dengan anggaran mencapai Rp90 miliar.

BACA JUGA: Selesai Dibangun 1930, Baru Kali Ini Pintu Air Bendung Pasar Baru…

Langkah ini dilakukan guna mengurangi masalah kebocoran dan dampak kekeringan yang sudah terjadi di lahan pertanian masyarakat sekitar akibat musim kemarau.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, sebanyak 710 hektare dari 9 ribu hektare lahan pertanian sudah terdampak kekeringan. Hal itu membuat petani gagal panen, namun belum ada perkiraan nilai kerugian.

Selain persoalan kekeringan, Kepala BBWSCC Bambang Hidayah mengatakan ada pula masalah kebocoran air. Menurutnya, kebocoran membuat status bendungan berada di siaga 2, yakni tingkat keterisian air yang hanya mencapai kisaran 11 meter sampai 12 meter.

“Makanya kami lakukan perbaikan pintu air agar fungsi irigasi dari bendungan tidak terus turun. Harapannya, tingkat kebocoran air semakin minim, bahkan tidak ada,” ungkapnya saat meninjau bendungan tersebut, Jumat (26/7).

Dari pengerjaan revitalisasi, setidaknya enam pintu air sudah selesai diperbaiki. Sisanya, empat pintu air masih dalam proses pengerjaan. Namun, ia memastikan bakal selesai tahun ini.

“Ini merupakan perbaikan pertama sejak bendungan dibangun pada zaman Belanda pada 1927-1930 lalu,” ujarnya.

Pengerjaan revitalisasi dilakukan melalui kerja sama dengan PT Barata Indonesia (Persero). Sementara itu, distribusi air dilakukan dengan menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk kebutuhan air baku masyarakat.

Bila revitalisasi selesai dan musim berganti, Bambang memperkirakan bendungan bisa memenuhi kebutuhan air irigasi bagi 22.440 hektare lahan pertanian di sekitarnya. Sedangkan untuk air baku masyarakat bisa mencapai 1.000 liter per detik. Sementara saat ini masih sekitar 500 liter per detik.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi dampak kekeringan di masyarakat, Kementerian PUPR juga akan membagikan pompa bagi masyarakat. Sayangnya, belum ada perkiraan pasti berapa jumlah pompa yang akan dibagikan.

BACA JUGA: Hadiri Pernikahan Siti Badriah, Sule dan Naomi Zaskia Minta Didoakan

Langkah antisipasi lain, yakni dengan membangun sumur di dekat pemukiman masyarakat. Pengeboran nantinya akan dilakukan oleh kementerian.

“Air dari sumur bisa untuk konsumsi sebulan setidaknya,” tandasnya. (put)

Pos terkait