Tebo Rawan Konflik Lahan, Wabup Himbau Masyarakat dan Perusahan Bisa Bermitra

Syahlan
Wakil Bupati Tebo, Syahlan. Foto: Istimewa

JAMBISERU.COM, Tebo – Kerap terjadinya konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan di Kabupaten Tebo mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tebo.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Upaya Penyelesaian Potensi Konflik dan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, Selasa (23/7) kemarin.

BACA JUGA: Dishub Batanghari Pasang CCTV di Tiga Simpang

Wakil Bupati (Wabup) Tebo, Syahlan, saat membuka acara tersebut menghimbau melalui kegiatan ini didapatkan solusi terbaik yang saling menguntungkan baik kepada masyarakat atau petani maupun kepada investor.

Bacaan Lainnya

“Tujuan akhirnya tentu untuk menjadikan Kabupaten Tebo sebagai daerah yang maju, tenteram, damai dan makmur,”ujar Wabup kepada wartawan usai acara.

Wabup Syahlan juga mengajak kepada para Camat agar segera berkoordinasi dan memperkuat konsolidasi dengan para Kepala Desa agar jangan terjadi lagi konflik di lapangan.

“Kita upayakan penyelesaian secara humanis sehingga masyarakat dan perusahaan kedepannya bisa bermitra,”tegasnya lagi.

Tampak hadir dalam acara tersebut Direktur Usaha Hutan Produksi Dirjen PHPL RI Ir. Istanto, M.Sc., Kasubdit Babinkamtibmas Dit Binmas Polda Jambi AKBP. Drs. Harun Sohar, MH., Kasdim 0416/BUTE, Kasat Intel Polres Tebo, Kepala KPHP Tebo Barat, Asisten I Setda Kab. Tebo, Kapolsek dan Danramil se-Kab. Tebo, pimpinan PT. LAJ dan PT. Wanamukti Wisesa, Camat VII Koto, VII Koto Ilir, Serai Serumpun, Sumay dan Kepala Desa se-Kab. Tebo.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Ahmad Bastari, SH., MH menyebutkan acara FGD tersebut adalah hasil kerjasama dengan Tim Resolusi Konflik PT. LAJ dan PT. Wanamukti Wisesa.

BACA JUGA: Judul Ditafsirkan Porno, Kominfo Blokir Tiga Video YouTuber Kimi Hime

“Tujuan FGD ini untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pemangku kepentingan terkait kebijakan Pembangunan HTI dan program TORA sehingga diperlukan sosialisasi yang mendalam,”pungkasnya. (yan)

Pos terkait