Soal CSR, PT SGN: Dari Beasiswa sampai Janjang Kosong

Mill Manager PT SGN, Agus Sutomo. Foto: Jambiseru.com
Mill Manager PT SGN, Agus Sutomo.Foto: Jambiseru.com

JAMBISERU.COM, Merangin – Disebut tak jelas dalam pemberian corporate social responsibility (CSR) di Desa Bunga Antoi, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, pihak PT Sumber Guna Nabati (PT SGN/Sugun) membantah. Lewat Mill Manager, Agus Sutomo, manajemen mengaku sudah mengeluarkan CSR dalam berbagai bentuk.

BACA JUGA: DPRD Tebo Gelar Paripurna Istimewa HUT RI ke 74

Dimulai dari pendidikan. Kata Agus, PT SGN sudah pernah memberi beasiswa kepada pelajar pada saat acara O2SN beberapa waktu lalu. Ada juga bantuan rutin untuk memperlancar desa. Selain itu, PT SGN juga memberi janjang kosong (jangkos) secara gratis kepada masyarakat petani.

Bacaan Lainnya

Soal jangkos ini, Agus menegaskan bahwa setiap hari, perusahaannya mengeluarkan hingga ratusan ton untuk disalurkan ke petani.

“Jadi setiap yang ngambil jangkos, tidak satu perak pun kami (PT SGN) tarik bayaran. Alias benar-benar gratis. Inilah salah satu bentuk CSR dari perusahaan untuk masyarakat petani,” terang Agus, ditemui di pabrik PT SGN, Bunga Antoi, Tabir Selatan, Merangin, Jumat (16/8/2019).

Dalam satu hari, sekitar 15 mobil memuat jangkos dari pabrik PT SGN. Ini disalurkan ke petani-petani sawit di desa setempat.

“Intinya dari kami gratis. Soal pengelolaan dan penyaluran, kan sudah kami serahkan semua ke desa,” bebernya.

Sementara, informasi di lapangan, diketahui bahwa setiap mobil yang memuat jangkos di pabrik itu, ditarik biaya Rp 50 ribu per mobil. Oknum yang menarik dana itu mengatasnamakan Desa Bunga Antoi.

Terkait ini, warga setempat mempertanyakan ke mana dana Rp 50 ribu per mobil itu disalurkan desa. Apakah digunakan untuk kas desa dan kepentingan masyarakat, atau malah masuk kantong pribadi.

BACA JUGA: Dua Tersangka Pembakaran Hutan Diamankan Polres Batanghari

“Kalau pabrik tidak memungut bayaran, kan wajar kalau kami dari warga desa mempertanyakan dana itu di kemanakan atau dibuat apa,” tutur salah seorang warga setempat yang tak mau namanya disebut di media. (dap)

Pos terkait