Kades Kedotan Sebut Kambing Bantuan Pemkab Penyakitan

Kambing di Kedotan
Kambing di Desa Kedotan. Foto: Uda/Jambiseru.com

JAMBISERU.COM, Sengeti – Matinya kambing bantuan pemerintah Kabupaten Muarojambi, ternyata bukan karena salah perawatan. Karena menurut Kepala Desa (Kades) Kedotan, Murtadon, matinya kambing karena sejak awal diterima kambing-kambing tersebut dalam kondisi sakit.

BACA JUGA: Sering Minta “Jatah”, Istri Kapak Suami

“Yang mati itu bukan 10 ekor, tapi 7 ekor. Sehari setelah kita terima kambing itu sudah penyakitan. Serah terimanya waktu itu di Desa Keranggan, saya sendiri yang jemputnya,” ungkap Murtadon kepada Jambiseru.com, Senin (15/7/2019).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Murtadon, ternak kambing bantuan yang diterima itu, jenis kambing kacang. Selain itu, sisa kambing sebanyak 3 ekor itu, hingga saat ini sudah berkembang biak.

“Sisa kematian 3 ekor kambing itu, sekarang berkembang biak sebanyak 14 ekor. Kalo namonyo di dusun itu, jenis kambing kacang jaranglah hidup,” tegas Murtadon.

Murtadon juga menyayangkan atas ucapan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Zulkarnain beberapa waktu lalu. Dimana Zulkarnain menyatakan bahwa kematian kambing di Desa Kedotan tersebut dikarenakan salah urus. Kambing dilepas liarkan para penerima, sehingga kambing mengalami kurang gizi.

“Padahal memang kambing yang dikasih itu sudah penyakitan. Sakitnya pun sakit mata, demam, bukan karena salah urus,” sebutnya.

Murtandon bahkan menantang kepala Disbunak Muaro Jambi, untuk turun mengecek kembali kambing-kambing bantuan tersebut yang tersebar di desa lainnya.

“Cobak cek di kecamatan lain, hidup dak?, jangan-jangan mati semua,” katanya lagi.

Sementara, pernyataan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Muaro Jambi, Zulkarnaini dengan Kepala Desa Kedotan sangat berbeda. Zul beberapa waktu lalu mengatakan, penyebab kematian kambing bantuan di Desa Kedotan karena salah urus. Kambing bantuan dilepas liarkan para penerima sehingga kambing mengalami kurang gizi. Dampak kekurangan gizi itu mengakibatkan kambing bantuan menjadi kurus dan akhirnya mati.

“Ternak kambing itu juga kebanyakan dikasih rumput, makanya jadi kurang gizi. Harusnya dikasih makan daun-daunan. Karena didaunan banyak mengandung obat-obatan,” ucap Zul.

Selanjutnya, program pengadaan kambing pada dua tahun yang lalu disalurkan di empat desa. Masing-masing desa penerima adalah Desa Pulau Mentaro, Desa Maro Pijoan, Desa Talang Belido dan Desa Kedotan.

BACA JUGA: Pilgub Jambi, Asal Jangan “Orang Luar”

“Jumlah pengadaannya memang 40 ekor, masing-masing desa mendapat 10 ekor. Jadi yang mati itu di Desa Kedotan sebanyak 10 ekor,” pungkasnya.(uda)

Pos terkait