JAMBISERU.COM, Sungaipenuh – Upaya Asafri Jaya Bakri melanggengkan kekuasan di Kota Sungaipenuh kini mulai mendapat perlawanan. Sejumlah tokoh yang menyatakan diri Peduli Kota Sungaipenuh menggalang kekuatan penyelamatan memutus rantai dinasti yang dirancang AJB untuk lima tahun kedepan.
BACA JUGA : Arus yang Terlihat Tenang, Sungai Batanghari Kembali Telan Korban Jiwa
Para tokoh itu, mereka yang digadang-gadang bakal maju pada Pilwako Kota Sungaipenuh 2020 mendatang. Diantaranya, Defitra Eka Jaya, Dipo Nurhadi Ilham, Zulhelmi dan Pusri Amsi termasuk Minus Meidrin Joni. Mereka duduk bersama minum Mesin Joni di Skoffie Galeri tadi malam (Senin 11/8/2019).
Pertemuan yang berlangsung dua jam lebih itu cukup seru dan alot. Pusri Amsi terlihat lebih dominan. Mantan Sekda pada era AJB itu memaparkan secara rinci tentang kebobrokan pemerintahan Kota Sungaipenuh, sehingga menurutnya Kota Sungaipenuh harus diselamatkan. Jangan sampai terjerumus ke jurang yang sama, dampaknya masyarakat akan menderita.
“Saya peduli, makanya saya ingin menyelematkan kota ini. Terlepas nantinya siapa yang bakal maju sebagai calon walikota, jangan sampai dinasti yang dirancang incumbent berlanjut,” tegas Pusri.
Jika berlanjut, katanya jurang kehancuran semakin menganga. Sebab, dirinya tahu lebih dalam tentang Fikar Azami yang digadang-gadang akan melanjutkan kepimpinan ayahandanya. Makanya dia mewanti-wanti, Kota Sungaipenuh harus diselamatkan.
Zulhelmi yang kini Wakil Walikota Sungaipenuh terlihat serius mendengar paparan Pusri.Sesekali dia menimpali, menurutnya sebagai Wakil Walikota dia tidak punya peran, setiap ide dan gebrakannya tidak pernah dihiraukan. “Saya tidak difungsikan, malah ASN yang masuk ke ruang saya bersiap-siaplah dinonjobkan atau dimutasi,” jelas Wo Mi.
Sedemikian parahnya…? Defitra Eka Jaya sebagai moderator dalam pertemuan itu mengorek lebih dalam pemerintahan Kota Sungaipenuh kepimpunan AJB yang dinilainya tidak berhasil dengan baik. Informasi miring itu diperolehnya langsung dari orang kepercayaan AJB. “Orang kepercayaan saja bisa disingkirkan dan tidak difungsikan, apalagi yang tidak punya pengaruh. Jika ingin maju, dinasti harus dihentikan,” DEJ yang juga Ketua Forum.
DEJ tidak menyalahkan Pusri atau Zulhelmi yang pernah dan sekarang jadi mitra AJB. Hanya saja pengusaha beken ini menyesalkan masyarakat Kota Sungaipenuh membiarkan kezoliman ini terus berlanjut. “Jangan karena ingin menyelamatkan diri sendiri dalam kekuasan, masyarakat dikorbankan,” tegas DEJ.
Dipo Nurhadi Ilham yang memilih berkarir di Jakarta mengaku prihatin melihat stagnannya pembangunan di tanah leluhurnya. Sungaipenuh tidak layak disebut sebuah kota, karena tidak ada perkembangan berarti. Pada hal dana yang mengucur dari pusat cukup besar, tapi tak ada perkembangan. Malah, Sungaipenuh tertinggal jauh dari daerah tetangga.
Wasekjen DPP PAN ini menyatakan kesiapannya untuk maju pada gelanggang Pilwako Sungaipenuh 2020. Menurutnya, waktu sudah dekat, saatnya bersiap. “Sungaipenuh harus diselematkan. Jangan sampai masuk jurang yang sama. Siapapun yang maju dia akan mensupport dan all out membantu,” tegas Dipo.
BACA JUGA : Breaking News! 40 Jam Tenggelam, Warga Muaro Jambi Ditemukan Mengambang
Argeni Zukri selaku tuan rumah pertemuan menyatakan pertemuan para kandidat Walikota Sungaipenuh untuk menyatukan visi dan kesungguhan mereka untuk membangun Kota Sungaipenuh. Sebab, kota ini bukan ladang untuk meraup kekayaan. “Masyarakat sudah teraniaya perlu diselamatkan,” ujar penggagas Sungaipenuh Kota Kopi. (dev)