Kecamatan Jaluko Tertinggi Kasus ISPA

Yes Isman
Sekretaris Dinas Kesehatan Muaro Jambi, Yes Isman. Foto: Uda/Jambiseru.com

JAMBISERU.COM, Sengeti – Kasus Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Muaro Jambi mengalami peningkatakan yang signifikan. Di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko) kasus ISPA menduduki peringkat paling tinggi.

BACA JUGA: UKPBJ Batanghari Lakukan Efisiensi Hingga Rp 10 Miliar

Sekretaris Dinas Kesehatan Muaro Jambi, Yes Isman mengatakan, dari laporan yang di dapat pihaknya dari setiap Puskesmas, ada tiga Kecamatan di Muaro Jambi yang tercatat ISPA tertinggi.

Bacaan Lainnya

“Kecamatan Kumpeh Ulu, Maro Sebo dan Kecamatan Jaluko,” kata Yes Isman, Rabu (7/8/2019).

Dikatakan Yes Isman, laporan dari Puskesmas Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko sebanyak 208 laporan kasus ISPA. Sedangkan di Puskesmas Muaro Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu ada 177 kasus dan di Puskesmas Jambi Kecil sebanyak 135 kasus ISPA.

“Di Puskesmas lain ada, namun jumlahnya tidak sebanyak di tiga Puskesmas tersebut. Laporan yang diterima dari Dinkes ini sampai bulan Juni akhir,” ujarnya.

Selain itu, Yes Isman menyebutkan bahwa, penyebab dari meningkatnya ISPA ini dikarenakan kondisi cuaca seperti polusi udara dari debu dan asap. Sambung Yes, ia mencontohkan pada bulan Januari di wilayah kerja Puskesmas Jambi Kecil jumlah kasus ISPA hanya sebanyak 91 kasus. Kemudian, di bulan Februari naik menjadi 5 kasus, di bulan Maret 123 kasus, dan di bulan April 124 serta di bulan Mei 135 kasus.

“Jadi memang setiap bulannya mengalami kenaikan,” jelas Yes Isman.

Sementara, meskipun kasus ISPA di Muaro Jambi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, ini belum bisa di kategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kata dia, pemerintah terus berupaya meminimalisir ISPA dengan cara pencegahan.

“Belum bisa dikatakan KLB. Karena kalau KLB ini kan beda penanganannya,” imbuhnya.

Terkait meningkatnya kasus ISPA ini, Yes mengaku bahwa, Pemerintah Muaro Jambi melalui Dinas Kesehatan Muaro Jambi, saat ini sedang mengusulkan bantuan masker kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebanyak 6.000 helai.

“Usulan ini kita ajukan pada awal bulan Agustus lalu. Dan alhamdulillah tiga hari yang lalu sudah kita terima sebanyak 6.000 masker,” sebutnya.

Yes juga membeberkan bahwa, masker bantuan ini juga nantinya akan disalurkan ke daerah-daerah dengan kondisi Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) sedang hingga tinggi.

“Untuk penyaluran masker ini kita masih menunggu rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Muaro Jambi tentang ISPU. Daerah mana saja yang akan kita salurkan ini nanti tergantung ISPU nya,” bebernya.

Dijelaskan Yes Isman, tidak menutup kemungkinan masker ini pun turut dibagikan ke daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan baru-baru ini yang ada di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu. Kata dia, kondisi kebakaran hutan dan lahan sangat berpotensi menambah pencemaran dengan banyak asap akibat kebakaran.

“Jumlah masker ini terbatas, jadi harus efektif dan efisien penyalurannya. Daerah yang benar-benar memerlukan tentu kita dahulukan. Seperti di Desa Sipin Teluk Duren itu bisa jadi prioritas,” katanya lagi.

Yes juga mengimbau kepada masyarakat Muaro Jambi untuk terus menjaga kesehatan agar terhindar dari ISPA. Penyakit ini timbul akibat kelembaban udara yang rendah, sehingga saluran nafas cepat kering dan saluran nafas bisa iritasi yang mengakibatkan munculnya ISPA.

BACA JUGA: Tahun 2020, Muaro Jambi Bakal Punya GOR

“Anak-anak khususnya Balita hendaklah kurangi aktivitas di luar gedung di saat terik. Minum lebih sering per jam 100-200 cc di siang hari,” tandasnya.(uda)

Pos terkait