Pelayaran Jalur Sungai Mulai Terganggu Kabut Asap

Kapal-Roro
Ilustrasi Kapal Roro

JAMBISERU.COM, Kualatungkal – Kabut Asap saat ini mulai tampak menyelimuti kawasan Ilir Kabupaten Tanjab Barat. Kabut tebal terlihat saat pagi hari. Adanya kabut asap ini, mulai dirasa mengganggu pelaut yang tengah melintasi sungai Pengabuan.

BACA JUGA: PKL di Candi Muaro Jambi Dapat Bantuan Tenda dari Kemendag RI

Imam, salah seorang pandu alam mengatakan, dalam dua pekan ini memang kabut asap lebih tebal. Beberapa lintasan jalur pelayaran sungai mulai tertutup kabut.

Bacaan Lainnya

“Belum semuanya tertutup kabut. Paling cuma satu mil lalu terang, nanti ada lagi asapnya. Begitu seterusnya,” katanya Selasa (6/8/2019).

Diungkapkan Imam, akibat adanya kabut asap, kapten kapal terpaksa harus mengurangi kecepatan. Terutama jika bertemu kabut asap yang tebal. Jika saat normal biasanya kecepatan kapal bisa mencapai 6 knot, tapi saat bertemu kabut asap kecepatan harus dikurangi.

“Biar aman, kecepatannya harus dibawah 5 knot. Bisa 4 knot atau 3 knot,” jelas Imam.

Menurut Imam, kabut asap terparah biasanya terjadi antara pukul 05.00 wib hingga pukul 07.00 wib. Setelah menjelang siang, menurut imam kabut sudah mulai berkurang dan jarak pandang juga bisa sedikit lebih jauh.

“Intinya hanya saat pagi kapten memang harus ekstra hati-hati di jalur sungai. Kalau kecepatan berlebih dan jarak pandang terbatas bisa menabrak tanah,” ujarnya.

Sementara itu, Junaidi, Kepala Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), KSOP Kuala Tungkal mengatakan, adanya kabut asap ini memang sudah mulai dirasakan mengganggu pelayaran. Namun belum ada laporan resmi terkait kecelakaan akibat kabut asap.

“Memang belum ada laporan resmi, dan dinyatakan masih aman. Akan tetapi tetap saja kita menghimbau bagi penguna jasa laut seperti nelayan, pengusaha angkutan laut, dan para kapten kapal yang melintas di kawasan perairan kualatungkal untuk tetap berhati hati, keselamatan harus menjadi prioritas utama,” terangnya.

BACA JUGA: Musim Kemarau, Warga Manfaatkan Air Sungai Batanghari untuk MCK

Kapten kapal harus mengurangi kecepatan saat melintasi kabutbasap yang tebal. Karena jarak pandang pasti terbatas. Terutama saat melintasi sungai.

“Saat melakukan pelayaran subuh ini yang harus lebih waspada, karena kabut asap lebih tebal dan sinar matahari belum ada,” ujarnya.(tra)

Pos terkait