Nekat! Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Laut

Foto Istimewa..
Foto Istimewa. (Ist)

Jambi Seru – Pemerintah Korea Selatan dan Jepang memberikan pernyataan terkait adanya rudal balistik yang ditembakkan kelaut. Diduga, Korea Utara kembali tembakkan rudal balistik tersebut ke laut dalam upaya uji coba kemampuan persenjataannya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, pada hari Rabu (25/05) pagi, bahwa Korea Utara menembakkan tiga rudal ke perairan lepas pantai timur Korea Utara, satu demi satu, antara pukul 6 dan 7 pagi waktu setempat.

Penjaga pantai Jepang juga melaporkan setidaknya dua proyektil yang diyakini sebagai rudal balistik jatuh ke laut. Militer Korea Selatan mengatakan proyektil itu berasal dari daerah Sunan di Pyongyang.

Bacaan Lainnya

Korea Utara telah menguji senjata dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2022, termasuk demonstrasi pertama rudal balistik antarbenua di negara itu pada Maret lalu.

Sebelumnya, resolusi PBB melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Peluncuran rudal balistik tersebut dilakukan setelah kunjungan lima hari Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Korea Selatan dan berlanjut ke Jepang, yang diakhiri dengan pertemuan empat pemimpin negara kelompok Quad pada hari Selasa (24/05).

Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa ada “kemungkinan nyata” Pyongyang akan melakukan uji coba rudal saat perjalanan Biden ke Asia.

AS juga belum lama ini memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan uji coba nuklir lain, yang terakhir dilakukan pada tahun 2017 sebelum menyatakan moratorium uji coba di masa depan, di tengah upaya diplomasi dengan mantan Presiden Donald Trump.

Korea Utara memerangi wabah COVID-19 Uji coba dilakukan bertepatan dengan wabah COVID-19 pertama yang diakui Korea Utara.

Rincian tentang wabah tersebut sangat tidak jelas, dengan fasilitas pengujian yang hampir tidak ada, media pemerintah negara itu hanya melaporkan dugaan kasus orang yang demam. Pada hari Rabu (25/05), kantor berita negara KCNA mengklaim bahwa langkah-langkah yang diambil negara itu telah “berhasil” dan “mempertahankan situasi yang jelas stabil.”

KCNA melaporkan bahwa hampir 116.000 orang menunjukkan gejala demam pada Rabu (25/05), turun sekitar 18.000 pada hari sebelumnya. Tidak ada kematian baru yang dilaporkan oleh markas besar pencegahan epidemi darurat negara bagian itu, katanya.

Pos terkait