Ketua KPK Disindir Abraham Samad, Terkait Raker di Hotel Mewah

Ketua KPK Disindir Abraham Samad
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad. (Ist)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal KPK Cahya H. Harefa mengatakan rapat kerja dilakukan untuk melakukan harmonisasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK sesuai UU Nomor 19 tahun 2019 hasil revisi.

“KPK mengadakan rapat intensif yang melibatkan pimpinan dan jajaran pejabat struktural guna finalisasi rumusan penyesuaian aturan dan struktur organisasi KPK sesuai kedudukan barunya,” ucap Cahya melalui keterangan tertulis.

Menurut Cahya, raker tersebut sebagai bentuk penyempurnaan tugas pemberantasan korupsi baik yang dijalankan melalui upaya pencegahan, penindakan, maupun pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien dengan landasan regulasi yang kuat dan dukungan struktur organisasi yang tepat,” ungkapnya.

Menurut Cahya, raker pimpinan KPK di Yogyakarta ini, klaimnya sudah diagendakan dari jauh-jauh hari. Baik dari aspek perencanaan anggaran maupun rancangan pelaksanaannya.

“Namun, harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini,” ucap Cahya

Dikritik Novel Baswedan

Eks Pegawai KPK Novel Baswedan mengkritik langkah rapat kerja pimpinan KPK bersama struktur pejabat internal di Yogyakarta. Hal itu disampaikan Novel melalui akun Twitternya

“Pimpinan KPK plus pejabat utamanya besok [Kamis 28/10/2021] & lusa [Jumat 29/10/2021], laksanakan Raker [Rapat kerja] di Hotel Seraton Yogya,” tulis Novel pada akun Twitternya Rabu (27/10/2021).

“Dilanjut dengan Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Semplak sampai warung Kopi Kaliurang Yogya,” imbuhnya.

Selanjutnya Novel menyatakan bahwa acara demikian kurang etis dilakukan di tengah pandemi.

“Etis enggak sih? Di tengah pandemi dan kesulitan mengadakan acara begini?” tambah Novel.
Bantah Jalan-jalan

Firli sebelumnya menyatakan bahwa kegiatan lembaga antirasuah yang diselenggarakan di Yogyakarta itu bukan untuk piknik semata. Melainkan ada sejumlah agenda dan persoalan yang perlu diselesaikan.

“Kami di Jogja ini bukan jalan-jalan, tapi ada kegiatan yang harus diselesaikan,” kata Firli saat ditemui di Kopi Klotok, Sleman, Jumat.

Firli membeberkan sejumlah agenda serta tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan di kota gudeg itu, dimulai dari menyusun dan evaluasi kinerja KPK dalam dua tahun yang lalu periode 2019-2021.

“Setelah kita evaluasi kita juga berpikir bagaimana dua tahun ke depan. Pak Alex (Wakil Ketua KPK Alexander Marwata) ini punya pengalaman periode ke empat yang kemarin sekarang sudah masuk periode ke lima sudah dua tahun tentu beliau yang bisa mengevaluasi bagaimana lalu, sekarang dan ke depan,” terangnya.

Evaluasi kinerja itu, kata Firli, memang perlu untuk dilakukan dalam setiap organisasi, tidak hanya KPK saja. Tujuannya agar dapat menjadi organisasi yang lebih baik ke depan.

“Itulah salah satu ciri organisasi yang ingin maju. Selalu melalukan evaluasi dan evaluasi itu dilakukan dalam rangka perubahan menuju perbaikan,” tuturnya.

Pos terkait