Sebelum Tinggalkan MK, Massa Aksi Emak-emak Menangis

Emak-emak peserta aksi menangis saat mengikuti aksi di kawasan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (27/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Emak-emak peserta aksi menangis saat mengikuti aksi di kawasan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (27/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

JAMBISERU.COM – Sejumlah emak-emak yang ikut aksi mengawal sidang putusan sengketa Pilpres 2019 di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, menangis. Mereka menangis setelah sejumlah ulama secara bergantian membacakan doa.

BACA JUGATak Puas Demo MK, FPI Serukan Massa Geruduk Komnas HAM Besok

Dalam doa yang dibacakan, mereka meminta keadilan. Khususnya minta MK tolak kecurangan hingga kondisi rakyat Indonesia yang sedang terpuruk.

Bacaan Lainnya

Pembacaan doa itu bahkan membuat banyak emak-emak tersentuh. Terlihat para wanita itu menangis menjerit saat doa dibacakan.

Beberapa emak-emak itu menangis sambil mengangkat tangannya dan berdoa dengan khusyuk. Sebagian dari mereka yang menangis juga ada yang mengenakan ikat kepala bertuliskan ‘aksi damai’ mengancungkan dua jari tanda dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo – Sandiaga sambil menangis menjerit.

Terlihat juga seorang ibu yang berulang kali mengusap air matanya yang menetes saat menangis mendengarkan doa. Di sebelahnya seorang wanita mengenakan kaca mata hitam melipat tangannya dekat wajah sambil menangis sesenggukan.

Ada juga emak-emak yang menangis memegang kepalanya. Ia juga membawa poster bertuliskan ‘Wakil Presiden masih menjadi pejabat BUMN, Ketahuan!’

Untuk diketahui, massa yang melakukan aksi demonstrasi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) telah membubarkan diri. Aksi dinyatakan selesai oleh salah satu orator aksi di atas mobil komando.

Pantauan suara.com, sekitar pukul 17.00 WIB, massa yang didominasi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak mulai berjalan kaki keluar dari Jalan Medan Merdeka Barat. Sampai di sekitar Patung Kuda, mereka berpencar ke berbagai tempat.

Saat aksi, mereka juga turut membawa segala atribut aksi seperti bendera, spanduk dan atribut lainnya. Sementara salah satu peserta aksi dari mobil pengeras suara meminta agar massa aksi tetap berdoa sambil jalan pulang.

“Kita terus lanjutkan berdoa sambil jalan arah pulang,” kata orator tersebut.

Ia juga mengingatkan perjuangan belum selesai. Ia menyebut perjuangan akan berakhir hingga kezaliman di Indonesia berhenti.

BACA JUGA : Pembangunan Jembatan Batanghari III Segera Terealisasi

“Siapapun berbuat kezaliman di negeri ini harus dihentikan. Teruskan perjuangan kita sampai allah turunkan semuanya,” jelas orator itu. (ndy)

Pos terkait