JAMBISERU.COM, Muarabulian – Bupati Batanghari Ir Syahirsah Sy melakukan konferensi pers terkait pemberitaan di salah satu media online yang memberitakan tentang Bupati Batanghari yang tidak mau menandatangi Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi, Sanusi.
BACA JUGA: Ini Daftar Penerima Uang Asiang di Dewan Provinsi Jambi
Akibat dari pemberitaan yang tidak benar tersebut membuat Syahirsah meradang atas statmen yang dikeluarkan oleh Komisioner KPU Provinsi Jambi tersebut.
“Saya protes keras terhadap yang terhormat saudara Sanusi yang telah mengatakan bahwa Bupati Batanghari satu-satunya yang tidak mau menandatangi NPHD,” kata Syahirsah, Kamis (3/10/2019).
“Disini saya minta saudara belajarlah, bertanya dahulu sebelum memberikan statmen. Kalau memang tidak bisa berbicara upahkan kepada orang yang bisa berbicara,” tambanhya dengan nada kesal.
Dikatakan Syahirsah, seharusnya jangan mengeluarkan statmen di media yang asal usulnya belum diketahui sama sekali.
“Saya minta saudara Sanusi mencabut pernyataannya tersebut,” tegasnya.
Dalam hal ini, lanjut Syahirsah, dirinya bukan tidak mau menandatangi NPHD tersebut. Pihak KPUD Kabupaten Batanghari menunggu dirinya hingga pukul 23.30 WIB.
“Padahal janjinya untuk menandatangi itu pagi, kenapa menunggu sampai semalam itu. Kenapa tidak sekalian tunggu sampai pagi saja, karna yang dijanjijkan jadwalnya pagi,” tuturnya.
Sekali lagi, Bupati Batanghari Ir Syahirsah Sy menegaskan, bahwa dirinya tidak ada niatan sama sekali untuk tidak menandatangani NPHD tersebut. Karna pihak KPUD Kabupaten Batanghari secara resmi baru menemui dirinya pada tanggal 1 siang melalui Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Batanghari.
“Hal ini harus diketahui oleh saudara Sanusi, jika sebelumnya pihak KPUD Kabupaten Batanghari datang sudah pasti saya tanda tangani apa lagi sudah diverifikasi oleh tim kita,” sebutnya.
BACA JUGA: AKD DPRD Batanghari Telah Terbentuk, Berikut Nama-namanya
“Karna saya memang meminta segala sesuatu harus diverifikasi dulu jangan ditelan secara bulat-bulat,” pungkasnya.(riz)
