Terjun Bebas, Harga Karet di Tebo Cuma Rp 5 Ribu Perkilo

petani karet
Ilustrasi petani karet. Foto : Istimewa

Terjun Bebas, Harga Karet di Tebo Cuma Rp 5 Ribu Perkilo

Jambi – Gempuran virus Corona atau Covid-19 tampaknya mulai berpengaruh terhadap harga karet di Tebo, Provinsi Jambi. Sejak beberapa Minggu ini, harga karet terjun bebas, hingga mencapai Rp 5 ribu perkilonya.

Baca JugaSatu Pasien ODP Corona di Merangin Diisolasi di RSUD

Bacaan Lainnya

Jatuhnya harga karet ini, salah satu faktornya disebabkan tutupnya sejumlah pabrik karet. Padahal karet merupakan komoditas andalan perkebunan di Tebo.

Lena, salah seorang petani mengeluhkan bahwa sekarang ini harga karet ditingkat petani hanya dihargai Rp 5 ribu perkilogram.

“Karet harga hancur betul sekarang pak, ditambah tutupnyo pabrik karet yang ado, sekarang Hargo karet paling mahal cuma Rp 5 ribu perkilo, besok mungkin makin turun, katonyo pabrik yang tutup tu dampak dari Corona, nak makan apolah kami yang tukang motong karet ni besok,” ungkapnya, Minggu (29/3/2020).

Baca Juga : Ternyata! Ojek, Sopir dan Nelayan Tetap Bayar Kredit Kendaraan

Terpisah, Kepala Dinas Perkebunan, Perikanan dan Peternakan (Kadisbunkannak) Tebo, Casdari menyebutkan, penyebab tutupnya sejumlah pabrik karet tersebut, adalah dampak dari kebijakan lockdown yang diambil oleh sejumlah negara tujuan ekspor karet dari Indonesia.

“Karet ini lebih banyak di ekspor dari pada digunakan didalam negeri, dan kebijakan lockdown yang diambil oleh sejumlah negara yang menjadi tujuan ekspor karet, tentu saja sangat berpengaruh terhadap pabrik yang ada, karena tidak bisa melakukan ekpsor, akhirnya barang numpuk dan mereka tidak bisa menerima karet dari petani,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Terkait terjun bebasnya harga karet, Casdari mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo tidak bisa berbuat banyak.

Baca JugaCovid-19, Sumbar Provinsi Pertama di Sumatera Berlakukan Pembatasan Selektif

“Karena yang menentukan harga karet adalah pabrik, tapi yang tutup hanya pabrik dibungo, sekarang banyak yang menjual kepabrik yang ada di Riau, kita hanya bisa berharap kondisi sekarang bisa segera berlalu dan pulih kembali seperti semula,” pungkasnya. (yan)

Pos terkait