Pilkades Serentak 2022, Satu Desa di Merangin Usulkan Penundaan

Daftar Peraih Suara Terbanyak Pilkades
Foto Ilustrasi

Jambi Seru – Sebentar lagi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2022 di Merangin akan digelar. Saat ini sudah memasuki tahapan perbaikan Daftar Pemilihan Sementara (DPS).

Dari 176 desa yang akan menggelar Pilkades Serentak pada 14 Mei mendatang. Satu desa diantaranya mengusulkan untuk penundaan kepada pemerintah daerah.

Usulan pesta demokrasi ini ditunda datang dari warga Dusun Tuo dan Dusun Benteng Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai. Mereka meminta Pilkades di desanya ditunda.

Bacaan Lainnya

Hal ini dibenarkan langsung oleh Kepala Desa Tuo, Sarjanadi saat dikonfirmasi pada Senin (21/3/2022) melalui sambungan telepon.

Warga dua dusun tersebut meminta penundaan Pilkades Desa Tuo dengan alasan bahwa Dusun Sungai Tebal, Desa Tuo harus dimekarkan menjadi desa persiapan atau desa defenitif.

Selain itu, kata Sarjanadi bahwa Dusun Tuo dan Dusun Benteng sudah membuat usulan pemekaran Dusun Sungai Tebal menjadi desa persiapan sejak tahun 2018 lalu.

Jika dusun sungai tebal belum dimekarkan sambung Sarjanadi maka sulit untuk menerapkan adat, sosial dan budaya yang dipahami di Desa Tuo selama ini.

“Jika belum mekar, sulit untuk nerapkan adat, sosial dan budaya serta rusaknya adat istiadat yang pakai di Desa Tuo,” kata Kades sesuai dengan bunyi surat yang ia ajukan.

Selanjutnya untuk keperluan menertibkan jumlah kependudukan, jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di Dusun Tuo.

“Ditambah jauhnya jarak antara dusun Sungai Tebal dengan Dusun Tuo dan dusun Benteng,” ujarnya.

Atas keinginan warga setempat untuk memisahkan diri dari dusun Sungai Tebal bahwa warga berjanji tak akan menggelar Pilkades sebelum pemekaran terealisasi.

“Pokoknyo belum mekar dusun tuo dengan Sungai Tebal, Desa Tuo dak bakal milih kades dak,” tegas kades.

Bahkan lebih serius lagi dalam persoalan ini, di Desa Tuo sendiri hingga saat ini belum dibentuk Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilkades Serentak 2022, tahapan tersebut sudah jauh tertinggal.

“Sampai kini belum dibentuk panitianya karena tidak ada yang mau sebelum mekar,” kata Sarjanadi.

Pos terkait