FILM, Jambiseru.com – Kalau mendengar kata \’film India\’, apa yang langsung terlintas di pikiran? Mungkin stereotip film lama yang penuh tarian dan nyanyian di tengah jalan. Eits, tapi coba tonton Simmba. Film ini membuktikan kalau Bollywood itu sudah naik level. Disutradarai oleh Rohit Shetty, seorang raja film aksi-komedi India, Simmba memadukan drama, aksi mendebarkan, dan humor khas Bollywood yang bikin penonton susah berhenti tertawa. Namun, di balik semua ledakan mobil dan dialog kocak, ada cerita emosional yang bikin hati terenyuh dan mengubah jalan hidup sang tokoh utama.
Awal Mula Sang Polisi \”Nakal\”
Perkenalkan Sangram \”Simmba\” Bhalerao (Ranveer Singh), seorang yatim piatu yang tumbuh besar di Shivgad. Bukan, ia bukan terinspirasi oleh polisi jujur seperti Singham (yang juga berasal dari kota itu), tetapi justru terpesona dengan gaya hidup mewah para polisi korup di sekitarnya. Impian terbesarnya adalah menjadi polisi kaya raya dengan jalan pintas. Berbekal ambisi itu, Simmba berhasil menjadi seorang perwira polisi dan dipindahkan ke kantor polisi Miramar di Goa.
Sejak awal, Simmba menjalani hidup sebagai polisi yang tidak etis. Dia bahkan terang-terangan mengambil uang suap dari para penjahat. Namun, sebenarnya di balik kenakalannya, ada sisi baik yang tersembunyi. Simmba digambarkan sebagai sosok yang punya beimaani with full imaandaari atau \”ketidakjujuran dengan penuh kejujuran\”. Dia mengambil uang dari penjahat tetapi tidak pernah merugikan orang yang tidak bersalah. Bahkan, dia diam-diam membantu seorang polisi jujur bernama Nityanand Mohile (Ashutosh Rana) yang menolak suap dengan memberikan uang untuk keluarganya tanpa diketahui. Ini menunjukkan bahwa Simmba sebenarnya memiliki hati yang baik, yang hanya tertutup oleh ambisi materi.
Kehidupannya di Goa berubah drastis setelah dia bertemu dengan Shagun Sathe (Sara Ali Khan) dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Simmba juga berurusan dengan gangster lokal paling berpengaruh, Durva Yashwant Ranade (Sonu Sood), dan dua adiknya, Sada dan Giri. Awalnya, Simmba bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan uang tambahan. Namun, aliansi itu tidak berlangsung lama.
Tragedi yang Mengubah Segalanya
Semua keceriaan dan kekacauan Simmba seketika hancur oleh sebuah tragedi. Seorang mahasiswi bernama Aakruti Dave (Vaidehi Parashurami), yang dianggap Simmba sebagai adik perempuannya, melaporkan sindikat narkoba dan perdagangan anak yang dijalankan oleh Sada dan Giri. Sebagai pembalasan, Aakruti diserang secara brutal, diperkosa, dan dibunuh oleh kedua kakak beradik tersebut.
Kematian Aakruti mengguncang hati nurani Simmba sampai ke akarnya. Tragedi ini menjadi titik balik krusial yang membuatnya tersadar akan kesalahannya di masa lalu. Tanpa ragu, Simmba memutuskan untuk membersihkan namanya dan membalaskan dendam Aakruti. Ia pun mulai memburu para pelaku yang telah menghilangkan nyawa wanita yang ia anggap keluarganya sendiri.
Keadilan di Tangan Sendiri
Dengan tekad membara, Simmba menangkap Sada dan Giri, tetapi harapannya untuk menegakkan keadilan di jalur hukum pupus. Bukti yang memberatkan para pelaku dihapus, dan saksi mata memberi kesaksian palsu di pengadilan, sehingga Sada dan Giri pun dibebaskan. Merasa sistem hukum tidak bisa diandalkan, Simmba mengambil langkah ekstrem. Ia menembak mati kedua pelaku dalam sebuah pertemuan yang direkayasa, seolah-olah sebagai tindakan bela diri. Momen ini menandai transformasinya yang sempurna dari polisi korup menjadi pelindung keadilan.
Puncaknya terjadi ketika Simmba didatangi oleh komite investigasi internal. Tiba-tiba, ia dibantu oleh DCP Bajirao Singham (Ajay Devgn), sang tokoh polisi ikonik dari film Singham. Kemunculan Singham di adegan klimaks ini merupakan salah satu momen yang paling dinantikan dan disambut histeris oleh penonton. Momen tersebut mengukuhkan posisi Simmba sebagai pahlawan baru di jajaran kepolisian.
Antara Histeris dan Kritis: Respon Penonton dan Kritikus
Simmba adalah film yang menuai reaksi kontradiktif. Di satu sisi, film ini sukses besar dan disukai penonton. Banyak yang menganggapnya sebagai paisa vasool atau \”sebanding dengan uang yang dikeluarkan\” dan sangat menghibur. Penampilan Ranveer Singh juga menjadi sorotan. Kritikus dan penonton memuji totalitasnya dalam memerankan karakter Simmba yang karismatik dan \”pecah\”. Dialog-dialognya yang cerdas dan jenaka juga dinilai berhasil memikat audiens.
Namun, di sisi lain, film ini mendapat kritik pedas. Para kritikus menilai film ini memiliki pesan moral yang \”setengah matang\”. Isu serius seperti pemerkosaan dianggap hanya digunakan sebagai katalis untuk mengubah karakter utama pria, alih-alih dibahas secara mendalam dan sensitif. Beberapa ulasan bahkan menyoroti bagaimana film ini menggunakan tragedi tersebut untuk mengangkat isu \”kehormatan pria\” dalam masyarakat patriarki, bukannya fokus pada keamanan wanita. Film ini dianggap sebagai hiburan massal yang plotnya mudah ditebak dan mengandalkan formula klise yang telah digunakan di film-film Rohit Shetty sebelumnya.
Perbedaan respons ini menunjukkan bahwa Simmba berada di persimpangan antara film hiburan murni dan film yang mencoba menyampaikan pesan sosial. Film ini berhasil memuaskan dahaga penonton akan hiburan dengan formula aksi, komedi, dan romansa yang sudah teruji. Namun, saat film mencoba menjadi lebih dari itu—yaitu menjadi sebuah film yang \”berbobot\” dan serius—justru di situlah letak kelemahannya di mata para pengamat film.
Koneksi ke \”Rohit Shetty\’s Cop Universe\”
Salah satu aspek paling menarik dari Simmba adalah posisinya sebagai bagian dari sebuah waralaba sinematik. Film ini adalah angsuran ketiga dari \”Rohit Shetty\’s Cop Universe\” , yang juga mencakup film Singham dan Sooryavanshi. Kehadiran Bajirao Singham (Ajay Devgn) bukan sekadar cameo. Momen tersebut menjadi jembatan yang menghubungkan kedua karakter dan melegitimasi Simmba sebagai pahlawan baru di semesta yang sama. Konsep ini serupa dengan Marvel Cinematic Universe (MCU), di mana berbagai karakter pahlawan hidup di satu dunia yang saling terhubung.
Penciptaan semesta sinematik ini adalah strategi yang brilian. Film-film polisi heroik sangat populer di India, dan dengan menghubungkan karakter-karakter yang disukai penonton, Rohit Shetty berhasil menciptakan daya tarik jangka panjang. Kehadiran Singham dalam Simmba secara efektif mewariskan kesuksesan waralaba tersebut kepada karakter Simmba. Ini bukan hanya tentang satu film yang sukses, tetapi tentang membangun sebuah merek yang kuat dan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap film baru dalam semesta ini memiliki audiens yang sudah loyal dan menantikan koneksi antar karakternya.
Sebagai sebuah masala entertainer, Simmba berhasil secara komersial berkat perpaduan formula klise Rohit Shetty dan karisma Ranveer Singh yang luar biasa. Meskipun film ini dikritik karena penanganan isu sosial yang dangkal dan plot yang dapat diprediksi, Simmba tetap menjadi tontonan yang sangat menghibur. Terlebih lagi, film ini menjadi tonggak penting dalam sinema India karena berhasil membangun Cop Universe, sebuah konsep waralaba yang sangat relevan dan menarik bagi penonton modern yang akrab dengan semesta sinematik. Pada akhirnya, Simmba adalah film yang ideal untuk ditonton bagi mereka yang mencari tontonan aksi-komedi yang seru dan penuh kejutan, sambil mengapresiasi bagaimana Bollywood modern terus berinovasi.
Jika Anda penasaran mau nonton film ini, caranya gampang. Buka browser internet Anda, buka website yandex.com atau duckduckgo.com, lalu ketik di kolom pencarian \”nonton film india Simmba sub indo. Setelah itu, tinggal pilih website mana yang menayangkan film tersebut. (fok)